Jakarta, IDN Times - Calon Gubernur Jakarta nomor urut tiga, Pramono Anung mengaku masih mengkaji rencana melanjutkan program mantan Gubernur Anies Baswedan yakni hunian DP nol rupiah. Menurutnya, hal itu tidak mudah.
"Kami mempelajari itu ya, tetapi memang tidak mudah. Yang mudah adalah tetap harus ada perbankan yang masuk tetapi suku bunganya kecil sekali. Sebab, kalau suku bunga normal kasihan warga," ujar Pramono di Cakung, Jakarta Timur, Kamis (3/10/2024).
Pramono mengusulkan hunian sewa untuk masyarakat diadakan di atas bangunan-bangunan milik pemerintah, seperti pasar hingga kantor kecamatan. Selain itu, bisa juga dibangun ruang kreatif untuk anak muda.
"Kalau kemudian suatu hari, kantor kecamatan, kelurahan dan fasilitas lainnya termasuk puskesmas yang paling penting tidak mengurangi fungsi dari kantor itu. Maka bisa dinaikkan di atas, misalnya lantai 1, 2 dan 3 menjadi kantor kecamatan, sementara 4, 5 menjadi tempat creative hub, supaya anak muda ada tempat untuk bekerja, berinovasi dan sebagainya dan (lantai) 6 ke atas menjadi hunian," jelas Pramono.
Mantan Menteri Sekretaris Kabinet itu menilai Jakarta perlu inovasi untuk memenuhi kebutuhan hunian masyarakat. Sebab, masyarakat Jakarta saat ini sudah sulit mendapatkan hunian dengan harga terjangkau.
"Memang untuk Jakarta ini, karena lahan itu begitu mahal, harus ada terobosan. Terobosannya bukan hanya pasar saja, yang dinaikkan menjadi rumah hunian," ujarnya.
Selain program Anies, Pramono juga mengkaji program hunian yang dijalankan mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ahok diketahui punya program hunian rumah susun.
"Mekanisme atau cara dengan DP Rp0 digagas Mas Anies atau dengan cara rumah susun yang dilakukan Pak Ahok, harus dikaji. Yang paling penting adalah bisa dimanfaatkan secara baik bagi warga yang kurang mampu," ujarnya.