Presiden Jokowi Akan Resmikan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun Hari Ini

14 Des 2021, 07:00 WIB

Presiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo akan meresmikan vaksinasi COVID-19 untuk anak usia 6-11 tahun, Selasa (14/12/2021). Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat memberikan keterangan pers seusai mengikuti tapat terbatas dengan presiden secara virtual di Jakarta.

"Vaksin anak usia enam sampai 11 tahun akan dimulai besok (Selasa), dan insyaAllah akan diresmikan presiden sendiri," kata Budi dikutip dari tayangan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (13/12/2021).

1. Vaksinasi anak 6-11 tahun menggunakan Sinovac

CoronaVac, vaksin COVID-19 buatan Sinovac Biotech asal China. (straitstimes.com)

Budi menyampaikan vaksin yang akan diberikan untuk anak usia 6-11 tahun adalah vaksin COVID-19 buatan Sinovac. Diketahui, vaksin tersebut telah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk diberikan pada anak usia 6-11 tahun.

"Vaksin yang diberikan untuk anak usia enam sampai 11 tahun yang telah disetujui BPOM sampai sekarang adalah vaksin Sinovac," jelas Budi.

2. Sebanyak 115 kabupaten akan lakukan vaksinasi pada anak 6-11 tahun

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Budi menerangkan ada syarat agar suatu daerah dapat menggelar vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun. Di antaranya kabupaten dan kota telah memenuhi syarat cakupan vaksinasi 70 persen untuk dosis pertama dan 60 persen vaksinasi untuk lansia.

"Kita identifikasi ada 115 kabupaten kota di beberapa provinsi yang telah memenuhi kriteria ini. Mereka yang akan kita alokasikan vaksin Sinovac untuk bisa memulai vaksin anak usia 6-11 tahun," ujarnya.

3. Stok vaksin masih banyak

Default Image IDN

Terkait stok vaksin COVID-19, Budi melaporkan saat ini sebanyak 348 juta dosis. Dia menerangkan sampai, baru 250 juta dosis yang disuntikan, sehingga jumlah stok vaksin yang dimiliki Indonesia sekarang sangat tinggi, yakni mencapai hampir 100 juta dosis dari beragam merek.

"Jangan pilih-pilih vaksin semua vaksin sama," imbau Budi