Yunani: Demonstran Anti-Vaksin Bentrok dengan Polisi

Jumlah demonstran sekitar 7.000 orang

Jakarta, IDN Times - Dalam dua bulan terakhir, Yunani menghadapi demonstrasi besar yang dilakukan oleh kelompok masyarakat yang menolak aturan kewajiban vaksinasi. Dalam demonstrasi yang terbaru pada hari Minggu (29/8), polisi terlibat bentrokan dengan orang-orang tersebut.

Parlemen Yunani membuat undang-undang mewajibkan vaksinasi COVID-18 bagi pegawai di panti jompo dan fasilitas perawatan kesehatan. Aturan akan efektif mulai September.

Jika para pegawai gagal mematuhi aturan, maka bisa diskors tanpa gaji. Meski begitu banyak dari para pegawai kesehatan yang tidak sepakat aturan wajib vaksinasi sehingga mereka melakukan protes.

1. Sekitar 7.000 orang terlibat dalam demonstrasi

Yunani telah mencatatkan total infeksi virus Corona lebih dari setengah juta orang. Mereka yang meninggal akibat virus sebanyak 13.581 orang.

Program kampanye vaksinasi terus dikebut meski menghadapi beberapa persoalan. Di antara satu persoalan itu adalah, penolakan aturan wajib vaksinasi bagi perawat kesehatan.

Pada hari Minggu, polisi memperkirakan sekitar 7.000 orang terlibat dalam demonstrasi menolak kewajiban mendapatkan suntikan vaksin di pusat ibu kota Athena.

Melansir kantor berita Reuters, memasuki malam hari, mereka terlibat bentrok dengan polisi karena beberapa demonstran melempari polisi dengan batu, botol dan suar. Polisi menanggapinya dengan menembakkan gas air mata, granat kejut dan meriam air.

2. 'Kami tidak menentang vaksin, tapi fasisme'

Baca Juga: Masih Jarang Disadari, Ini 5 Monarki yang Terpengaruh oleh Yunani Kuno

Ribuan demonstran yang memenuhi jalanan ibu kota Athena pada hari Minggu, banyak yang membawa bendera nasional, memegang salib, membawa poster orang suci, dan juga membawa spanduk bertuliskan pendapat penolakan aturan kewajiban vaksinasi.

Melansir The Straits Times, salah satu spanduk tersebut adalah "Kami tidak menentang vaksin, tapi fasisme." Selain itu, mereka juga membawa plakat yang bertuliskan "Hidup Demokrasi."

Seorang sopir ambulans, Christos Bakakios, yang ikut bergabung protes mengutarakan pendapatnya. Dia mengatakan "sungguh menakjubkan saya mendapat cuti sakit karena saya menolak untuk divaksinasi ketika selama berbulan-bulan saya telah membantu mengatasi epidemi. Saya telah bekerja dalam kondisi yang sangat sulit."

Selain Christos, ada demonstran lain yang mengaku bernama Lina dan dia seorang perawat. Menurutnya, "sistem kesehatan Yunani akan runtuh jika mereka (pemerintah) membuat semua pengasuh (panti jompo) yang menolak vaksinasi cuti."

3. Bulan lalu demonstran anti-vaksin juga terlibat bentrok dengan polisi

https://www.youtube.com/embed/H0OTsmk0Iss

Bentrokan antara demonstran dan polisi itu terjadi secara sporadis di malam hari. Menurut Greek City Times, sebanyak 47 orang demonstran ditangkap. Tidak ada rincian apakah ada yang terluka dalam bentrokan.

Bulan Juli sebelumnya, ribuan orang Yunani telah melakukan demonstrasi karena aturan kewajiban vaksin tersebut. Demonstrasi itu, menurut Associated Press, juga berujung bentrok.

Ribuan orang lainnya juga protes di kota terbesar kedua di Yunani, yakni kota Thessaloniki. Namun protes bulan lalu diwarnai kekerasan. Polisi menembakkan meriam air dan gas air mata untuk menghalau demonstran yang mencoba menerobos barisan pasukan keamanan.

Pemerintah Yunani telah mencoba mendorong agar orang-orang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. Itu karena varian Delta di negara tersebut sudah mulai menyebar. Saat ini, lebih dari 5 juta penduduk dari sekitar 11 juta orang, sudah mendapatkan vaksinasi penuh.

Baca Juga: Pesawat Pemadam Kebakaran Jatuh di Yunani, Pilot Selamat

Pri Saja Photo Verified Writer Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya