Jakarta, IDN Times - Sosok Polwan Ocha mendadak viral di jejaring media sosial lantaran aksinya menertibkan proses pengosongan rumah selebriti sekaligus politisi Wanda Hamidah belum lama ini.
Diketahui, Ocha alias Kompol Rosana Albertina Labobar merupakan Kapolsek Menteng, Jakarta Pusat.
Adpaun dalam video yang beredar, salah satunya diunggah oleh akun TikTok @akulahmika.
Kompol Ocha tampak menertibkan proses pengosongan rumah Wanda Hamidah. Awalnya dalam video itu, terlihat Kompol Ocha sedang mengusir para preman yang berada di sekitar rumah mantan anggota DPRD DKI itu yang sedang proses sengketa.
Dalam aksinya, dia juga meminta kepada anggota Satpol PP untuk meninggalkan lokasi pengosongan rumah.
"Ini urusan Bu Wanda dan lawyer. Enggak ada lagi PP di sini, gak ada lagi preman di sini. Semua pulang! Biar saya yang jaga di sini," ujar dia.
Melalui akun Instagram pribadinya, Wanda Hamidah pun memuji keberanian Kompol Ocha. Dia mengaku salut karena berani maju menghadapi preman-preman di sekitar rumah Wanda.
“Hebat Bu Ocha, Kapolsek Menteng. Salut! Perempuan dan berani,” ucap Wanda Hamidah dalam keterangan unggahannya.
Adapun Kompol Ocha merupakan salah satu jajaran polisi wanita (polwan) yang berprestasi.
Sebelum menjabat Kapolsek Menteng, dia pernah mengungkap jaringan pengedar sabu internasional pada 2017.
Ketika itu, Ocha menjabat Wakil Kepala Satuan (Wakasat) Narkoba Polresta Depok dan berpangkat AKP (Ajun Komisaris Polisi).
Ocha juga telah dipercaya sebagai kepala tim penyelidikan kasus penyelundupan 1 ton sabu di kawasan Pantai Anyer, Banten. Saat itu, Ocha menjadi satu-satunya polwan yang dipercaya untuk bergabung dalam tim tersebut.
Atas keberhasilannya dalam mengungkap penyelundupan 1 ton sabu, dia mendapatkan penghargaan berupa pin emas dari Kapolri yang saat itu dijabat Jenderal (Pol) Tito Karnavian.
Selain itu, Ocha juga pernah menjabat sebagai Wakasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat dan berhasil membongkar jaringan pengedar ganja.
Tak tanggung-tanggung, jajaran Satresnarkoba Polres Jakbar juga menyita ladang ganja seluas 12 Ha di Sumatera Utara dari jaringan narkoba ini.