Profil SMA Negeri 8 Jakarta, Sekolah Peringkat 1 di Ibu Kota

SMAN 8 Jakarta terletak di Jalan Taman Bukit Duri, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan. Melansir situs resminya, sekolah ini didirikan pada 1 Agustus 1958 di Taman Slamet Rijadi Jakarta dengan nama SMA Negeri VIII/ABC dengan Sp. Menteri P.D.K. tanggal 21 Agustus 1958 No. 26/SK/B.111.

Kemudian pada Januari 1959, gedung sekolah ini dipindahkan ke SMP Negeri III Jakarta, Jalan Manggarai Utara IV/6, Jatinegara. Baru pada 30 Maret 1971, SMA Negeri 8 Jakarta berdiri di Jalan Taman Bukitduri, Tebet dan diresmikan oleh Gubernur Ali Sadikin.

Pada tahun 1971 sampai 1984, SMAN 8 Jakarta melewati perjalanan yang cukup panjang dalam menapak mencari jati diri. Pada 1984 hingga 1989, SMAN 8 Jakarta akhirnya mencanangkan diri sebagai lembaga pendidikan yang taat aturan, bebas dari perkelahian atau tawuran antarpelajar, dan menjadikan sekolah sebagai pusat sumber belajar.

SMAN 8 Jakarta juga ditetapkan dan ditunjuk oleh oleh Kanwil Depdikbud DKI Jakarta sebagai 'Sekolah Unggulan dan Plus' tingkat provinsi pada 1994-1996. Sejak tahun itulah sekolah ini mulai menduduki peringkat atas baik tingkat provinsi maupun nasional dalam Evaluasi Belajar Tahap Akhir Nasional (EBTANAS) dan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN). Pihak sekolah juga mengembangkan bentuk pelayanan dengan membuka program akselerasi (percepatan belajar 2 tahun dari 3 tahun).

Prestasi SMAN 8 Jakarta terus merangkak naik hingga pada 2002-2003 menjadi piloting Kurikulum 2004. Setahun berikutnya, sekolah ini merintis kelas internasional dan menjadi pusat sumber belajar astronomi.

Prestasi gemilang berhasil ditunjukkan SMAN 8 Jakarta karena mendapatkan peringkat UAN terbaik SMA negeri se-Jakarta pada 2005-2006. Sekolah ini kemudian ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Menengah Umum sebagai sekolah rintisan bertaraf internasional. Kelas internasional resmi menjadi center dan penggunaan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan).

Program kelas internasional disebut memberikan pemantik dalam peningkatan mutu sekolah. Pada 2007-2014 sekolah tersebut mengembangkan semua lini agar memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan.

Mulai 2014 hingga 2019, SMAN 8 Jakarta kembali menjadi sekolah reguler dan melaksanakan kurikulum nasional dengan berbagai pencapaian prestasi di berbagai bidang baik akademik maupun nonakademik.

Sejumlah prestasi terus ditorehkan, seperti menjadi peringkat 2 nasional dalam pencapaian Nilai Ujian Nasional 2019 untuk sekolah negeri, peringkat 4 nasional, dan peringkat 2 DKI sebagai sekolah terbaik berdasarkan perolehan nilai UTBK 2020 sserta peringkat 3 nasional dan 2 DKI Jakarta berdasarkan perolehan nilai UTBK 2021.

Pada 2022, SMAN 8 Jakarta juga menempati peringkat 1 sebagai sekolah terbaik berdasarkan nilai UTBK di wilayah DKI Jakarta, sedangkan nasional menempati peringkat 5.

Selain beragam prestasi, SMAN 8 Jakarta juga mempunyai program unggulan, yakni Temu Sosial dan Ilmiah Smandel (TeSIS). Kegiatan TeSIS ini dilakukan untuk mengasah kemampuan para murid melakukan mini riset karya ilmiah.

Wakil Sarana dan Prasana SMA Negeri 8 Jakarta, Rochmuljati Ekasari Dawam, mengungkapkan, TeSIS merupakan salah satu program unggulan yang diikuti peserta didik kelas XI.

"Jadi mereka akan berkelompok melakukan suatu penelitian, bebas, bisa riset pertanian, industri, biologi macam-macam. Jadi seperti skripsi, tetapi ini dikerjakan secara berkelompok," ujarnya pada IDN Times, Rabu (1/3/2023).

"Jadi melalui penelitian ini, sebenarnya siswa juga belajar banyak. Mulai dari Bahasa Indonesia, Biologi dan lainnya. Nanti guru yang akan menilai dan dilakukan di kota lain, jadi benar-benar seperti buat skripsi, bedanya ya ini berkelompok," imbuhnya.

Sama halnya dengan mahasiswa, hasil penelitian para siswa melalui TeSIS juga akan diuji para dosen atau penguji di luar sekolah.

"Jadi misalnya ada 10 yang terbaik, maka itu yang akan diujikan lebih lanjut dari penguji luar atau orang tua siswa kan ada yang jadi dosen, peneliti juga," katanya.

Guru Bahasa Jerman ini menerangkan, sama halnya dengan sekolah lain, SMA Negeri 8 menargetkan setiap angkatan bisa diterima lebih banyak di Perguruan Tinggi Negeri sehingga sejak awal pihaknya mempersiapkan peserta didik, termasuk mental.

"Ini tidak mudah ya karena saingannya seluruh Indonesia sehingga sejak awal disiapkan mentalnya Jadi dari awal masuk SMA, kami tanya mau ke mana dan tujuannya apa, karena rata-rata ingin melanjutkan ke perguruan tinggi sehingga kami siapkan, apalagi tidak ada zonasi sehingga siswa harus menaklukkan tes dan bersaing dengan peserta dari seluruh Indonesia," katanya.

Guru yang akrab dipanggil Eka ini menekankan bahwa kesuksesan seorang murid tidak hanya dari guru atau sekolah tetapi juga karena orang tua dan lingkungan. Oleh karena itu, SMA Negeri 8 selalu mengedepankan komunikasi yang baik antara sekolah dan orang tua untuk mendukung keberhasilan siswa.

"Kalau tidak semua dukung agak susah, jadi semua informasi yang ada dalam sekolah juga harus diketahui orang tua, karena sekolah hanya beberapa jam, selebihnya dari orang tua dan lingkungannya untuk mendukung keberhasilan siswa. Hubungan yang baik antara orang tua dan sekolah juga harus bagus," katanya.

SMA Negeri 8 Jakarta memiliki motto 'cerdas, tangguh. dan peduli.'

Visinya adalah mewujudkan lulusan yang berkualitas tinggi dalam aspek kepribadian, akademis, dan non akademis yang bertaraf internasional.

Adapun misi SMAN 8 Jakarta adalah menyelenggarakan kegiatan pembelajaran yang bersifat interaktif, inspiratif, menyenangkan menantang peserta didik untuk berpartisipasi secara aktif dan kreatif serta menyelenggarakan sistem pembelajaran yang mendorong aktualisasi kompetensi siswa.

Kemudian melaksanakan kegiatan pembinaan kepribadian yang meliputi keimanan dan akhlak mulia, menyelanggarakan kegiatan pengembangan minat dan bakat berbasis kebutuhan dan berorientasi pada prestasi, dan melaksanakan tata kelola sekolah yang efisien, efektif, transparan serta dapat dipertanggungjawabkan.