Projo: Kaesang dan Erina Gak Bakal Maju Pilkada

19 Mar 2024, 16:13 WIB

Ketua Umum DPP sekaligus Menkominfo Budi Arie bantah belum dengar Jokowi bakal gabung Golkar. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Pro Jokowi (Projo) Budi Arie menanggapi isu istri Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Erina Gudono yang masuk bursa Kepala Daerah (Pilkada) Sleman 2024.

Budi mengklaim bahwa baik Erina ataupun Kaesang Pangarep tidak akan maju dalam kontestasi pilkada. Menurut dia, isu Erina masuk bursa Pilkada Sleman hanya sebuah spekulasi.

“Nggak nggak itu nggak, Mas Kaesang dan Mbak Erina nggak akan maju pilkada itu kamu aja spekulatif, ngomporin,” kata Budi Arie saat ditemui di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Menkominfo itu juga memastikan bahwa belum ada pembicaraan di tingkat partai politik untuk memastikan akan mengusung Erina Gudono pada Pilkada Sleman 2024.

“Ya nggak sementara ini nggak akan. Nggak nggak. Udahlah,” ujar dia.

1. Gerindra Sleman sebut Erina Gudono masuk bursa Cabup 2024

Erina Gudono dampingi Kaesang di Video Content Creator Awards 2023 (instagram.com/erinagudono)

Diketahui, Partai Gerindra memasukan nama menantu Presiden Jokowi bersama dengan nama-nama kader potensial lainnya maju dalam kontestasi Pilkada Sleman 2024.

"Iya (nama Erina), masuk," kata Ketua DPC Gerindra Sleman HR Sukaptana.

Sukaptana menuturkan, nama Erina masuk ke dalam bursa atas masukan internal partai Gerindra di level daerah serta pusat.

"Nah, DPP itu punya wacana juga, misalkan nama Mbak Erina Gudono dimasukan dalam bursa tersebut. Dari kami mempertimbangkan nanti kan siapa tahu masyarakat oh ini yang muda, yang enerjik," ujarnya.

Dia mengatakan, Erina bakal bersanding dengan kader Gerindra lainnya seperti Lisman Puja Kesuma, Danang Wicaksana Sulistya, dan Sukaptana sendiri. Adapun nama lain di luar kader, ada Mantan Sekda Sleman Harda Kiswaya.

Menurut dia, lobi-lobi politik sudah berjalan untuk mendekati nama-nama tersebut pada Pilkada Sleman 2024. Kendati ia mengatakan, sampai hari ini belum ada keputusan resmi karena masih dalam tahap penjajakan.

"Ada wacana-wacana, terutama (nama) internal dulu yang diajukan, lalu memandang yang lain. Kira-kira survei nanti masuk atau tidak," tutur dia.

2. PKS tak mau ada lagi kultus Individu baru selain Soeharto

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera buka suara usai AMIN keok di Jakarta meski PKS juara. (IDN Times/Amir Faisol)

Menanggapi isu ini, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyayangkan bila Erina Gudono benar-benar maju dalam kontestasi Pilkada Sleman 2024.

Menurut Mardani alangkah sangat disayangkan bilang Indonesia kembali ke orde baru dengan menciptakan kultus individu baru, khususnya dari klan Jokowi.

"Monggo saja kalau ada yang mau ngajuin tetapi sayanglah janganlah kita bikin kultus individu baru jangan bikin Soeharto baru," ujar dia.

3. Timnas AMIN singgung politik dinasti di klan Jokowi semakin kuat

Jubir Timnas AMIN Billy David Nerotumilena berharap putusan MK terkait ambang batas bukan untuk kepentingan elektoral PSI. (IDN Times/Amir Faisol)

Sementara itu, Juru bicara Timnas AMIN Billy David Nerotumelina menyinggung politik dinasti di klan Presiden Joko "Jokowi" Widodo semakin kencang dilakukan.

Billy mempertanyakan apa motif yang hendak dilakukan Jokowi mengingat hampir semua anggota keluarganya didorong maju dalam pilkada.

"Politik dinasti itu kencang dilakukan bahkan sekarang ini bukan hanya satu-dua tapi hampir semua anggota keluarga akan diisukan terlibat dalam pilkada, itu kita patut mempertanyakan apakah motif di balik itu," kata Billy.

Billy tidak ingin kedewasaan demokrasi Indonesia kembali mundur oleh intrik-intrik politik seperti ini setelah sebelumnya putra sulung Jokowi Gibran Rakabuming menjadi cawapres pada pilpres 2024.

Ia pun meyakini, cepat atau lambat pertentangan akan mengemuka di kalangan masyarakat baik dari kalangan profesional atau akademisi.

"Kami tidak ingin kedewasaan demokrasi kita kembali dimundurkan lagi oleh semacam ini," ujarnya.