Puluhan Kali Ganti Pengobatan, Kisah Ayah Ardan Cari Obat Bagi Anaknya

Surabaya, IDN Times - Perjalanan usaha Husein (36) untuk mencari kesembuhan anak keduanya, Muhammad Ardan Fahrezi (11 bulan) cukup panjang. Bagaimana tidak, Ardan mengidap suatu kelainan langka yang hanya dialami oleh 1:18 ribu bayi di dunia. Penyakit itu adalah Atresia Bilier.
Husein berbagi kisahnya dalam memperjuangkan kesembuhan Ardan kepada IDN Times, Jumat (27/7). Ia mengisahkan lelahnya menjelajahi satu persatu pengobatan alternatif demi kesembuhan anaknya yang saat ini terkulai lemas di ruang perawatan RSUD Dr Soetomo.
1. Operasi tidak menjamin nyawa Ardan
Ardan telah menjalani perjuangan pengobatan tanpa mengetahui penyakit yang diidapnya selama 4 bulan. Dokter yang menanganinya di RS William Booth hanya mengatakan ia kekurangan sinar matahari, kurang susu formula, alergi susu, hingga belum keringnya pusar.
Akhirnya ketika menginjak usia 4 bulan, dokter RSUD Dr Soetomo baru memastikan bahwa Ardan terkena penyakit langka Atresia Bilier. Obat-obatan pun sudah tidak lagi mempan untuknya. Para dokter menyarankan Ardan untuk melakukan operasi kasa yaitu operasi bypass empedu.
Namun kekhawatiran Husein kala itu tidak bisa hilang hanya karena mengetahui penyakit yang diidap anaknya. Ia malah semakin khawatir ketika dokter menyatakan bahwa kemungkinan keberhasilan operasi kasa sangat tipis pada bayi berusia di atas 2 bulan. "Coba kalau ketahuan waktu masih usia 2 bulan, kemungkinan sembuhnya lebih besar," ujar Husein dengan nada lemas.
Mendengar nyawa anaknya menjadi taruhan, Husein memutuskan untuk menolak operasi tersebut dan memilih membawanya pulang Ardan. "Sejak saat itu saya bawa pulang anak saya. Saya cari pengobatan alternatif. Pokoknya tiap denger ada pengobatan alternatif, saya selalu berusaha datang," ujarnya.