Jakarta, IDN Times - Calon Presiden nomor urut 01 Joko "Jokowi" Widodo menanggapi isu miring perihal akan adanya kekacauan pasca-Pemilu 2019, yang membuat pengusaha merasa khawatir. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu membantahnya.
Menurut Jokowi, sekarang ini kondisi di Indonesia aman dan damai pasca-Pemilu 2019. Semua aktivitas masyarakat sekarang ini berjalan seperti biasa.
Jokowi menyebut kondisi Indonesia pasca-Pemilu 2019 relatif aman dan kondusif. Bahkan, masyarakat sudah melakukan aktivitas seperti biasanya. Kabar pengusaha khawatir akan adanya kekecauan tidak lah benar.
"Ah gak, wong kita santai semua, gimana sih? Kita semua kembali kepada kehidupan sehari-hari kita, kerja keras, kembali membangun negara ini," ujar Jokowi saat berkunjung ke Grand Indonesia, Jakarta, Sabtu (20/4).
Menurut Jokowi perbedaan dalam sebuah kehidupan demokrasi merupakan hal biasa. Karena itu, ia mengimbau kepada masyarakat agar isu akan adanya kekacauan tidak perlu dibesar-besarkan.
"Perbedaan pilihan biasa dalam pesta demokrasi, tapi kehendak rakyat sudah ditentukan 17 April yang lalu. Sehingga kita nunggu penghitungan resmi dari KPU," kata mantan Wali Kota Solo itu.
Jokowi mengaku kedatangan ke Grand Indonesia hanya untuk makan siang bersama Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan Calon Presiden Joko Widodo-Calon Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Erick Thohir. Dia menyebut tidak ada pembahasan lain, selain makan siang.
"Makan siang aja," ujar Jokowi.
Kehadiran Jokowi di pusat perbelanjaan elite itu tidak ditemani keluarga, karena tengah ditinggal keluarga ke kampung halamannya, Solo. Seperti biasa di akhir pekan, Jokowi akan tinggal di Istana Bogor.
"Lagi ke Solo semua," ucap dia.
Sementara, perihal kekhawatiran pengusaha dugaan akan adanya kekacauan setelah Pemilu 2019, Erick Thohir yakin Prabowo tidak akan sampai membuat kekacauan, karena dia adalah pemimpin bangsa.
"Saya yakin begini. Saya rasa pemilu udah selesai, ya kan. Hasilnya sudah ada. Saya rasa Pak Prabowo juga seorang pemimpin bangsa, yang akhirnya pasti dengan data-data dan fakta yang ada, Beliau akan melihat, mempertimbangkan. Saya rasa Beliau bukan pemimpin yang ingin memporak-porandakan Indonesia lah. Tinggal pada saat yang tepat, kita tunggu," ujar Erick.