Bertemu Presiden dan Menlu Serbia, Retno Marsudi Sampaikan Ini

Menlu Serbia berencana kunjungi Indonesia di awal 2022

Jakarta, IDN Times – Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi berkunjung ke Beograd, Serbia, sebagai utusan khusus Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk menghadiri KTT Peringatan 60 Tahun Gerakan Non Blok (GNB), pada Minggu (10/10/2021).

Dalam kunjungan itu, Retno bertemu secara langsung dengan Presiden Serbia Aleksandar Vucic dan Menlu Nikola Selakovi.

Retno mengatakan, ketika bertemu dengan Vucic, ia menyampaikan bahwa Serbia adalah teman dekat dan teman lama Indonesia sejak pendirian GNB. Mereka juga bertukar pikiran terkait spirit, nilai, prinsip dan cita-cita pendirian Gerakan Non Blok.

“Saya sampaikan peringatan KTT 60 tahun lahirnya GNB ini menjadi momentum yang baik untuk menghidupkan kembali spirit gerakan ini. Saya tekankan pentingnya bagaimana spirit gerakan dapat terus dijalankan dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,” ujar Retno dalam press briefing, Senin (11/10/2021).

Baca Juga: Indonesia-Serbia Sepakat Saling Akui Sertifikat Vaksinasi COVID-19

1. Retno sampaikan pesan Jokowi

Bertemu Presiden dan Menlu Serbia, Retno Marsudi Sampaikan Ini(Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Ia menambahkan bahwa Vucic menyampaikan pandangan yang sama mengenai pentingnya terus menjalankan prinsip dan nilai-nilai Gerakan Non-Blok. Ia juga menyebut, Vucic menghargai posisi Indonesia yang terus teguh menjaga prinsip-prinsip Gerakan Non-Blok, termasuk prinsip penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritori, persamaan, dan semangat kerja sama.

“Dalam kesempatan tersebut, saya sampaikan pesan Bapak Presiden dan meminta dukungan upaya Indonesia menominasikan arsip KTT GNB ke-1 tahun 1961 di Beograd sebagai Memory of the World UNESCO. Kesempatan KTT Peringatan di Beograd ini adalah waktu yang tepat untuk mengusung nominasi tersebut,” ujarnya.

“Presiden Serbia mendukung upaya tersebut dan siap bekerja sama untuk mewujudkan prakarsa Indonesia itu.”

2. Hasil pertemuan dengan Menlu Serbia

Bertemu Presiden dan Menlu Serbia, Retno Marsudi Sampaikan IniMenlu Retno Marsudi (Dokumentasi Kemenlu)

Dalam pertemuan dengan Menlu Nikola, Retno fokus pada pembahasan untuk meningkatkan kerja sama ekonomi Indonesia-Serbia.

Adapun hal yang ia sampaikan pertama, yaitu upaya untuk membuat KTT Peringatan GNB ini menjadi momentum yang baik untuk secara formal menominasikan arsip KTT NAM ke-1 di Beograd sebagai Memory of the World UNESCO.

“Nominasi ini akan memperkuat peran sentral GNB di dunia saat ini,” ujar Retno. “Saya usulkan Indonesia dan Serbia kerja bersama untuk mendapatkan dukungan negara lain.”

Retno lebih lanjut mengatakan bahwa Menlu Nikola langsung menyampaikan letter of support, surat dukungan terhadap prakarsa Indonesia, sebagai tanggapan atas hal tersebut.

Hal kedua yang disampaikan Retno di pertemuan itu yakni mengenai kerja sama hukum kedua negara.

“Saya mendorong dimulainya proses perundingan pembentukan Perjanjian Mutual Legal Assistance in Criminal Matters (MLA) dan Perjanjian Ekstradisi,” jelas Retno, sambil menambahkan bahwa Menlu Nikola yang sebelumnya juga menjabat sebagai Menteri Hukum dan Keadilan Serbia, sepakat dengan hal ini dan akan mendorong perundingan dan percepatan penyelesaiannya.

Baca Juga: Menlu Retno Marsudi Jelaskan Makna Logo Presidensi G20 Indonesia

3. Upaya membuka perbatasan dan mobilitas masyarakat

Bertemu Presiden dan Menlu Serbia, Retno Marsudi Sampaikan IniIDN Times/ Helmi Shemi

Hal ketiga yang dibahas Retno dalam kesempatan tersebut yakni mengenai kerja sama vaksin. Retno mengusulkan agar Indonesia dan Serbia mengakui sertifikat vaksin kedua negara, sebagai langkah awal untuk membuka perbatasan dan mobilitas masyarakat kedua negara dengan hati-hati dan aman.

“Sehari setelah pertemuan, telah menyampaikan surat resmi mengenai kesiapan Serbia untuk mengadakan perjanjian saling pengakuan sertifikat vaksin antara kedua negara,” ujarnya.

Selain itu, mereka juga membahas kerja sama ekonomi. Di mana Retno menekankan pentingnya penyelesaian Memorandum of Understanding (MoU) di sektor pertanian sebagai sektor unggulan kerja sama kedua negara.

“Mengenai investasi, saya dorong peningkatan investasi dua arah kedua negara. Secara khusus saya meminta perhatian dan dukungan terhadap investasi Indonesia di Serbia,” katanya.

Retno menjelaskan bahwa Perusahaan Indonesia yang berada di Serbia yaitu Indo Adriatic Industry (produksi mi instant) dan PT Delta Danube (plantasi jamur), mendapatkan perhatian besar dari pemerintah dan rakyat Serbia, bahkan dari Presiden Serbia sendiri.

Retno menyebut, Presiden dan Menlu Serbia pernah secara langsung mengunjungi perkebunan jamur yang dimiliki investor Indonesia tersebut.

“Dalam kesempatan tersebut saya dan Menlu Nikola menandatangani MoU kerja sama pendidikan diplomatik kedua negara. Kami berdua juga menyaksikan penandatangan MoU on Business and Innovation Incubation antara Universitas Beograd dan Universitas Padjajaran,” kata Retno.

“Menlu Serbia merencanakan berkunjung ke Indonesia awal 2022,” tambahnya.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya