Sejarah dan Fakta Unik Pramuka Indonesia, Bangga Banget!

Selamat memperingati Hari Pramuka yang ke-60 tahun

Jakarta, IDN Times – Setiap tanggal 14 Agustus Indonesia memperingati Hari Pramuka, dan pada hari ini, Sabtu (14/8/2021), Indonesia memperingati Hari Pramuka yang ke-60 tahun.

Dalam pidato memperingati Hari Pramuka tahun ini, Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengatakan ia berharap Pramuka Indonesia bisa menjadi contoh bagi dunia dalam menghadapi berbagai tantangan yang sedang terjadi.

“Pramuka Indonesia harus menjadi contoh, menjadi teladan tangguh menghadapi setiap tantangan, menggalang kepedulian kepada sesama, bersedia berkorban, suka menolong, membantu meringankan beban keluarga, saudara dan tetangga-tetangga kita,” kata Jokowi dalam siaran langsung di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Lalu, bagaimana sebenarnya sejarah lahirnya gerakan Pramuka di Indonesia? 

Baca Juga: 5 Tokoh di Balik Gerakan Pramuka di Indonesia

1. Sejarah singkat lahirnya Pramuka Indonesia

Sejarah dan Fakta Unik Pramuka Indonesia, Bangga Banget!Hari Pramuka (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Sebelum Indonesia merdeka, ada berbagai gerakan kepanduan yang berdiri sendiri-sendiri. Banyak dari organisasi kepanduan itu telah berdiri sejak masa kolonialisme Belanda di Tanah Air. Umumnya, kepanduan-kepanduan di Indonesia pada masa perjuangan kemerdekaan juga berperan besar dalam proses kemerdekaan negara dan bangsa Indonesia.

Baru kemudian setelah Indonesia merdeka, tepatnya pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno membentuk Panitia Pembentukan Gerakan Pramuka dengan anggota Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof Prijono, Dr A Azis Saleh, serta Achmadi. Keempat tokoh kepramukaan Indonesia ini menyusun Anggaran Dasar Gerak Pramuka serta Keputusan Presiden RI Nomor 238/1961, tentang Pramuka.

Sejak itu terbentuklah Praja Muda Karana (Pramuka), satu-satunya gerakan kepanduan nasional yang ada di Indonesia. Gerakan yang memiliki lambang tunas kelapa ini juga menjadi anggota dari Dewan Kepanduan Dunia dan aktif dalam berbagai gelanggang internasional.

Berdasarkan keputusan presiden, Gerakan Pramuka ditetapkan sebagai satu-satunya organisasi kepanduan yang ditujukan untuk mendidik kepanduan anak serta pemuda Indonesia. Sri Sultan Hamengkubuwono IX yang sejak kanak-kanak aktif dalam kepanduan, pada 1960 ditetapkan menjadi Pramuka Agung dan di kemudian hari ditetapkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia.

Baca Juga: Pesan Jokowi di Hari Pramuka: Kuasai Teknologi untuk Atasi Tantangan

2. Pramuka identik dengan berkemah

Sejarah dan Fakta Unik Pramuka Indonesia, Bangga Banget!Presiden Joko Widodo memberikan sambutan secara virtual saat Upacara Hari Pramuka di Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

Pramuka sangat identik dengan berkemah, di mana para anggota biasanya akan melakukan aktivitas yang berdampingan langsung dengan alam. Selain itu, dalam kesempatan ini para anggota Pramuka memiliki kesempatan untuk bertemu satu dengan lainnya, bahkan dari daerah berbeda sekalipun.

Adapun kegiatan berkemah ini biasanya disebut Jambore dan Raimuna. Jambore merupakan pertemuan Pramuka Penggalang berbentuk perkemahan skala besar yang diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka tingkat ranting (kecamatan) hingga tingkat nasional. Sementara Raimuna adalah perkemahan skala besar yang mempertemukan para Pramuka Penegak dan Pandega. Acara perkemahan tersebut juga diselenggarakan oleh Kwartir Gerakan Pramuka dari tingkat ranting hingga nasional.

3. Semaphore dan morse

Sejarah dan Fakta Unik Pramuka Indonesia, Bangga Banget!Fikri Yusuf/ANTARA FOTO

Di dalam Pramuka terdapat istilah semafor atau semaphore. Ini adalah cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan berbagai media, seperti bendera, dayung atau dengan tangan kosong sekalipun. Media yang paling umum digunakan untuk menyampaikan pesan adalah melalui bendera, di mana bendera ini dinamakan bendera semafor.

Pengiriman sandi semafor melalui media bendera dilakukan dengan menggunakan dua bendera semafor, di mana bentuk bendera semafor sendiri adalah persegi yang merupakan gabungan dari dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Umumnya, warna yang digunakan dalam bendera semafor adalah merah dan kuning.

Sama halnya dengan semafor, morse juga menjadi salah satu sandi yang dipelajari dalam kegiatan Pramuka. Sandi morse adalah sandi bunyi yang menggantikan huruf, angka, tanda baca, dan sinyal dengan simbol titik dan garis. Dalam kegiatan Pramuka, sandi morse tidak hanya dipelajari tapi juga dijadikan sebagai salah satu mata lomba.

Penyampaian sandi morse dalam kepramukaan umumnya disampaikan dengan menggunakan peluit. Kode morse ini disampaikan dengan cara meniup peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.

4. Hal-hal unik lainnya dalam pramuka

Sejarah dan Fakta Unik Pramuka Indonesia, Bangga Banget!Wakil ketua kwartir nasional gerakan pramuka. Laksamana Muda (purn) Kingkin Suroso. IDN Times/Daruwaskita

Selain itu dalam Pramuka juga terdapat hal-hal seru lainnya seperti adanya yel-yel yang tak hanya sekadar sorak sorai, tapi juga digabungkan dengan gerakan ringan atau tarian yang dilakukan dengan kompak dan penuh semangat. Kemudian ada juga kegiatan api unggun pada malam di hari salah satu kemah. Acara api unggun ini bertujuan untuk mendidik hingga menumbuhkan keberanian dan kepercayaan diri setiap anggota Pramuka.

Satu hal unik lain yang juga identik dengan Pramuka yakni adanya panggilan “Kakak”. Ini yang membuat Pramuka beda dari gerakan yang lainnya. Panggilan “Kakak” dalam Pramuka diberikan untuk semua usia, baik muda maupun tua, semua dipanggil Kakak.

Dengan adanya panggilan ini diharapkan mampu menjaga hubungan antar sesama dengan penuh rasa persaudaraan tanpa harus memandang harta, kasta, dan SARA.

Baca Juga: Peringati Hari Pramuka, Jokowi Ajak Anak Muda Vaksinasi COVID-19

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya