Gelar BUNEX 2023, Kementan Fokus Perkuat Hilirisasi Perkebunan

Demi ketahanan ekonomi global

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) sektor perkebunan pada triwulan II 2023 terus menunjukkan kinerja positif. 

Capaian nilai ekspor-impor perkebunan hingga triwulan II diketahui juga mengalami kenaikan dari Januari sampai dengan Juni sebesar 4,27 persen, dengan kontribusi terbesar berasal dari komoditas kelapa sawit sebesar 78,55 persen. 

"Ekspor komoditas perkebunan yang melonjak pada 2023 paling besar disumbang oleh komoditas kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi. Hal ini menunjukkan bahwa peluang ekspor komoditas perkebunan sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat," ujarnya pada Expo (BUNEX) 2023 di ICE BSD City, Tangerang (7/9).

1. Terus berupaya meningkatkan nilai tambah produk perkebunan

Gelar BUNEX 2023, Kementan Fokus Perkuat Hilirisasi PerkebunanExpo (BUNEX) 2023 di ICE BSD City, Tangerang (7/9). (Dok. Ditjen Perkebunan)

Memasuki tahun kedua penyelenggaraan, BUNEX kali ini mengangkat tema ‘Penguatan Hilirisasi Perkebunan untuk Ketahanan Ekonomi Global’. Mentan SYL berharap, BUNEX 2023 bisa menjadi platform pengembangan perkebunan Indonesia yang maju, mandiri dan modern.

“Agar sektor perkebunan kita mampu bersaing baik secara lokal maupun global, serta dapat menyediakan ruang kolaborasi dan sinergi bagi petani Indonesia untuk saling berinteraksi, bekerja sama dan berinovasi," kata Mentan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perkebunan Andi Nur Alam Syah mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan nilai tambah produk perkebunan agar bisa meningkatkan kesejahteraan petani. 

"Salah satu upaya peningkatan nilai tambah dimulai dengan penyediaan benih perkebunan yang unggul dan bermutu melalui pembangunan nursery komoditas perkebunan yang tersebar pada lokasi Kawasan pengembangan," jelas Andi Nur.

Baca Juga: Ditjen Perkebunan Dorong Akselerasi Pembangunan Perkebunan Indonesia

2. Hilirisasi produk perkebunan

Gelar BUNEX 2023, Kementan Fokus Perkuat Hilirisasi PerkebunanExpo (BUNEX) 2023 di ICE BSD City, Tangerang (7/9). (Dok. Ditjen Perkebunan)

Andi Nur lanjut menjelaskan, produk hilirisasi yang telah dilakukan oleh pihaknya meliputi Kopi Java Preanger Lestari Mandiri yang berada di Kabupaten Bandung, Atar Aroma Atsiri di Kabupaten Purwakarta, Gula Aren Hariang di Kabupaten Lebak, Gula Kelapa di Kabupaten Purbalingga, Kelorina-Moringa Organik Indonesia di Kabupaten Blora, Kakao Kolut Madai di Kabupaten Kolaka Utara, dan Kopi Kopinta yang berada di Kabupaten Tana Toraja.

"Saat ini pemerintah sedang fokus terhadap hilirisasi yang mendorong pekebun untuk tidak berhenti dan bangga dengan produk primer, namun bagaimana pekebun dapat menghasilkan produk jadi yang mempunyai nilai tambah yang bermutu dan berdaya saing,” katanya.

Adapun pada event Bunex 2023, akan terdapat kegiatan peluncuran pabrik mini turunan minyak atsiri dan launching pabrik pupuk organik mandiri. Selain itu juga akan ada Rembug Nasional Pekebun, FGD, Talkshow, Pameran UMKM, Business Matching (Forum Investasi), Klinik Perkebunan, Taksi Alat dan Mesin Perkebunan (TITAN), hingga program Mentan Mendengar. 

3. Kolaborasi dengan BPDPKS

Gelar BUNEX 2023, Kementan Fokus Perkuat Hilirisasi PerkebunanExpo (BUNEX) 2023 di ICE BSD City, Tangerang (7/9). (Dok. Ditjen Perkebunan)

Menurut Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman, Bunex 2023 merupakan salah satu langkah positif untuk memperkenalkan dan mengangkat produk-produk perkebunan termasuk turunan kelapa sawit. 

"Kelapa sawit tidak hanya menghasilkan minyak saja namun juga memenuhi kebutuhan pangan hingga bahan bakar energi,” katanya.

Diketahui, pemerintah tengah berkolaborasi dengan BPDPKS untuk menghimpun, mengembangkan, dan menggunakan dana perkebunan kelapa sawit. BPDPKS diberikan mandat untuk melakukan pengembangan industri kelapa sawit. 

"BPDPKS saat ini punya program pendanaan untuk petani kelapa sawit yaitu Peremajaan Sawit Rakyat, Sarana dan Prasarana dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Tujuan dari semua program ini adalah peningkatan kesejahteraan petani,” tambah Eddy. 

Sejak 2015, BPDPKS telah berkontribusi aktif dalam memperkuat sektor kelapa sawit Indonesia. BPDPKS berkolaborasi dengan Ditjen Perkebunan melakukan berbagai kegiatan agar benih tersalurkan dengan baik dan pengembangan industri kelapa sawit Indonesia bisa lebih baik. (WEB)

Baca Juga: Kementan Gerak Cepat Atasi Kekeringan di Wajo Akibat El Nino

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya