Gempa M5,1 Pangandaran Terasa Hingga Garut, BMKG: Tak Potensi Tsunami
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gempa bumi bermagnitudo 5,1 yang mengguncang wilayah Pangandaran, Jawa Barat, pada Minggu (24/5) pukul 14.11 WIB, tidak berpotensi terjadinya gelombang tsunami.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tunami," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono dalam keterangan tertulis, Minggu.
Rahmat menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter awal dengan magnitudo 5,1 yang kemudian dimutakhirkan menjadi magnitudo 5,0. Episenter gempa bumi terletak di titik koordinat 8.11 Lintang Selatan dan 107.86 Bujur Timur.
"Atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 98 km arah Selatan Garut, Jawa Barat, pada kedalaman 68 km," kata dia.
1. Jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Rahmat, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata dia.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Skala Richter Hingga Arti Skala MMI Gempa Bumi
2. Getaran terasa di empat daerah
Editor’s picks
Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Garut dan Pangandaran III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Cilacap juga dalam status II-III MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.
Parongpong juga sama, I-II MMI, atau getaran dirasakan beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hingga Minggu, 24 Mei 2020 pukul 14.38 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," kata Rahmat.
3. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa
BMKG mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu, agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, atau pun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," kata Rahmat.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id, atau melalui mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg atau infobmkg.
Baca Juga: [BREAKING] Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Wilayah Pangandaran