Politik Identitas dan Hoaks Diperkirakan Bermunculan pada Pilpres 2024

Masyarakat harus rajin check and recheck

Jakarta, IDN Times - Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan presiden (Pilpres) pada 2024. Seperti pemilu sebelumnya, isu-isu hoaks dan politik identitas diperkirakan akan bermunculan saat Pilpres 2024.

"Politik identitas akan tetap hadir, dan itu tak terhindarkan. Karena isu itu akan diembuskan untuk menyerang lawan," kata pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, saat dihubungi, Sabtu (6/11/2021).

Baca Juga: PDIP Dinilai Bisa Menang Pemilu 2024, Asal Kadernya Tak Kena Korupsi

1. Politik identitas dimainkan karena dianggap bisa menurunkan suara lawannya

Politik Identitas dan Hoaks Diperkirakan Bermunculan pada Pilpres 2024Ilustrasi bendera partai politik (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Ujang mengatakan masyarakat Indonesia mempunyai semangat tinggi untuk membela 'identitas' atau ghirah. Dia menjelaskan politik identitas akan dimainkan karena dinilai bisa menurunkan suara lawannya saat pemilu.

"Karena di Indonesia ghirah semangat membela identitas itu sangat tinggi. Apalagi soal agama. Dan dengan politik identitas itu pula, bisa saja lawan politik menjadi terdegradasi," ucapnya.

2. Isu hoaks juga dinilai akan banyak bermunculan pada Pilpres 2024

Politik Identitas dan Hoaks Diperkirakan Bermunculan pada Pilpres 2024IDN Times/Sukma Shakti

Tak hanya soal politik identitas, Ujang memperkirakan, isu hoaks juga akan bermunculan saat Pilpres 2024. Sama seperti politik identitas, dia mengatakan, isu hoaks akan dimainkan untuk mengurangi kepercayaan publik terhadap salah satu pasangan calon.

"Hoaks digunakan untuk menghancurkan lawan," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu.

Baca Juga: Jusuf Kalla Tegaskan PMI Netral Pada Pemilu 2024

3. Masyarakat harus check and recheck agar tak terkena politik identitas serta hoaks

Politik Identitas dan Hoaks Diperkirakan Bermunculan pada Pilpres 2024Ilustrasi media sosial. (IDN Times/Aditya Pratama)

Sementara, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, mengatakan politik identitas dan hoaks sudah sejak dulu digunakan seseorang atau kelompok tertentu untuk menyerang lawannya. Politik identitas, kata dia, tak hanya terjadi di Indonesia, atau juga banyak bermunculan di negara-negara lain.

Hendri pun mengingatkan masyarakat untuk tidak mentah-mentah menerima informasi, terlebih saat Pemilu 2024. Agar tidak termakan politik identitas dan hoaks, masyarakat harus melakukan check and recheck terhadap informasi yang diterimanya.

"Mudah-mudahan aja rajin masyarakat untuk check and recheck setiap berita jadi hoaks gak berkembang," ucap dia.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya