PDIP Dinilai Bisa Menang Pemilu 2024, Asal Kadernya Tak Kena Korupsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemilihan presiden masih akan berlangsung dalam tiga tahun ke depan. Sejumlah partai politik sudah jauh-jauh hari bersiap diri.
PDI Perjuangan, merupakan salah satu parpol unggulan di Pemilu 2024. Meski begitu, nasib partai berlogo banteng itu masih tanda tanya usai Joko "Jokowi" Widodo tak lagi menjabat sebagai presiden nantinya.
Muncul pertanyaan, mungkinkah PDIP bakal bernasib sama seperti Partai Demokrat yang mengalami penurunan suara saat Pemilu 2014?
"Kalau soal kalah-menang belum tentu. Pasti kalaupun toh (suaranya) turun, gak bakal se-nyungsep (seperti) Partai Demokrat. (PDIP bisa menang Pemilu atau mendapat suara tinggi) dengan catatan, elite PDIP tidak banyak kena kasus korupsi jelang 2024," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, saat dihubungi, Kamis (28/10/2021).
Baca Juga: Megawati: Apakah Ada Aturan PDIP Tidak Boleh Menang Pemilu Terus?
1. Adi beber perbandingan Demokrat dan PDIP di Pemilu
Adi menjelaskan Demokrat bisa kalah di Pemilu 2014 karena banyak elitenya terjerat kasus korupsi. Contohnya, kata Adi, adalah Anas Urbaningrum, Nazaruddin, Angelina Sondakh, dan lain-lain.
"Dulu kan jelang (Pemilu) 2014 tuh banyak elite Demokrat yang ditangkap KPK. (Ada) ketum, bendahara, ya kan, itu tentu sangat berpengaruh. Apalagi misalnya saat itu pesona SBY sudah mulai pudar," ucapnya.
Dia memperkirakan PDIP tidak akan bernasib sama seperti Demokrat saat Pemilu 2024. Sebab, PDIP masih memiliki pesona tinggi, yakni ada Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo (Jokowi).
"Kalau PDIP sepertinya kasusnya berbeda. Pertama PDIP memang partai yang sudah lama, mengakar, dan solid punya basis pemilih tradisional, jadi sekalipun berkurang, gak bakal kayak Demokrat," kata Adi.
2. PDIP dinilai belajar dari Demokrat yang banyak kena kasus korupsi
Editor’s picks
Senada dengan Adi, pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengatakan suara PDIP akan turun bila kadernya banyak yang terjerat kasus korupsi. Selain itu, sambungnya, suara PDIP akan turun bila tidak dekat dengan rakyat. Terkait apakah PDIP akan menang atau kalah di Pemilu 2024, Ujang menyebut belum dapat diperkirakan.
"Bisa menang lagi, bisa juga kalah. Semua tergantung dari perilaku kader-kader PDIP. Jika perilakunya korup, maka bisa saja akan turun suaranya," kata Ujang.
Dia pun mengatakan PDIP tidak mau bernasib sama seperti Demokrat yang sudah babak belur. Partai berlogo banteng moncong putih ini, kata dia, belajar dari pengalaman Demokrat.
"Kelihatannya PDIP belajar dari pengalaman kasus Demokrat yang lalu. PDIP tak mau babak belur seperti Demokrat, makanya kasus Harun Masiku gak jelas. Karena jika kasus Harun Masiku terungkap, maka bisa saja PDIP akan goyang, karena diduga melibatkan elite PDIP," imbuhnya.
Baca Juga: Sekjen PDIP Sebut Ada Pihak Ingin Belah Partai, Tak Sabar soal Capres
Megawati bertanya: Apakah ada aturan PDIP tidak boleh menang Pemilu terus?
Sebelumnya, PDIP sudah dua memenangkan Pemilu, yakni pada 2014 dan 2019 serta bisa menjadikan Jokowi Widodo sebagai presiden selama dua periode. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri pun mengatakan partainya bisa memenangkan Pemilu dua kali berturut-turut karena dipercaya rakyat.
"PDIP itu mudah-mudahan merupakan sebuah partai yang Alhamdulillah sekarang dipercaya oleh rakyat, sudah dua kali untuk menimba kemenangan," ujar Megawati di acara Peresmian dan Penandatanganan Prasasti Taman UMKM Bung Karno dan 16 Kantor Partai PDI Perjuangan, di YouTube PDI Perjuangan, Kamis (28/10/2021).
Megawati menambahkan PDIP harus bersama rakyat sepanjang Negara Kesatuan Republik Indonesia berdiri. Dia mengatakan PDIP adalah sebuah partai nasionalis yang menerapkan ajaran Presiden ke-1, Sukarno atau Bung Karno.
Di hadapan kadernya, Megawati menegaskan PDIP boleh untuk terus menenangkan Pemilu.
"Dan dengan demikian, saya selalu mengatakan, apakah ada aturan bahwa kita tidak boleh menang terus? Gak ada (aturan itu), boleh (menang terus) maksud saya. Gak ada yang menghalangi karena yang harus dicari itu adalah presidennya yang boleh dua kali," kata Megawati.
"Tapi kalau partainya mau menang terus, gak ada aturan, gak boleh (dihalangi)," ujar Megawati kembali menegaskan.
Baca Juga: PKS Ingin Ada Aturan Tegas Agar Presiden Netral di Pilpres 2024