Jakarta, IDN Times - Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf tampak akrab dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK), saat melakukan panen raya di Karawang. Panen raya itu dilakukan hari ini, Selasa (28/9/2021).
Usai melakukan panen raya, Salim bersama Ridwan Kamil melakukan sarasehan bersama para petani. Belum diketahui apakah acara yang digelar PKS itu sebagai cek ombak untuk menarik suara di Pilpres 2024.
Dalam acara sarasehan, Salim Segaf mendorong lahirnya para petani dari kelompok milenial. Dia mengatakan, berdasarkan data dari Bada Pusat Statistik (BPS), usia petani saat ini rata-rata di atas 45 tahun.
"PKS mendorong pemerintah untuk memberikan akses permodalan dan insentif bagi profesi petani, sehingga menarik generasi muda menjadi petani. Saat ini, regenerasi petani berjalan lambat dan berakibat pada banyaknya petani dengan usia lanjut," ujar Salim dalam keterangan tertulis.
Lebih lanjut, Salim meminta negara untuk melindungi para petani. Hal itu sesuai dengan amanat undang-undang.
Perlindungan negara terhadap petani juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Dia meminta kepada pemerintah untuk tidak lagi mengimpor beras.
"Jangan ada lagi impor beras justru saat panen raya. Negara harus melindungi petani. Ini tanggung jawab pemerintah membantu petani sesuai amanat UU No.19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani," katanya.
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menyampaikan kalau produksi beras di Jawa Barat mengalami surplus. Bahkan, kata dia, Jawa Barat bisa mengirimkan 1 ton beras untuk kebutuhan nasional.
"Kita sudah ujicoba metode baru di Jabar, kalau biasanya satu hektare bisa menghasilkan 5-6 ton, dengan metode baru bisa 10-11 ton dan ini sudah berhasil di tiga kabupaten," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil.
Kang Emil menerangkan, di masa pandemik ada dua sektor yang mengalami pertumbuhan. Pertama, sektor pangan dan yang kedua digital.
"Jabar sudah menggabungkan keduanya agar anak-anak muda bisa berkecimpung di dunia pertanian. Di Jabar misalnya sekarang kasih makan ikan cukup lewat handphone, mencari ikan di Pelabuhan Ratu cukup pakai aplikasi satelit. Yang biasanya 300 kg sekarang bisa 1 ton," katanya.