Cak Imin Disentil Golkar: PKB Itu Ada di Kabinet, Kok Bicara Perubahan

Nusron bersyukur Prabowo kini bersanding dengan Gibran

Jakarta, IDN Times - Ketua DPP Partai Golkar, Nusron Wahid, menyentil slogan perubahan yang kini dibawakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) usai ketua umumnya menjadi pendamping Anies Baswedan pada Pemilu 2024.

Menurutnya, PKB tak cocok membawakan slogan perubahan. Sebab, posisi mereka kini masih berada di dalam kabinet Presiden Joko "Jokowi" Widodo. 

"Lha, PKB itu selama hampir 20 tahun selalu berada di dalam pemerintahan. Masak, dia ngomong perubahan? Wong, dia sendiri ada di dalam pemerintahan," ujar Nusron kepada media di Jakarta, Rabu (1/11/2023). 

Di kabinet Jokowi, saat ini masih terdapat tiga menteri dari PKB. Mereka adalah Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah; Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Abdul Halim Iskandar; dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. 

Alih-alih menginginkan perubahan, Nusron mengklaim masyarakat lebih mendambakan rekonsiliasi dan keberlanjutan. Sebab, menurut Nusron, rakyat lebih senang dengan adanya persatuan dan gotong royong. 

"Itu lah esensi rekonsiliasi, adem. Gak ada lagi cebong dan kampret. Program-program pemerintah dan Pak Jokowi akan kami lanjutkan. Bahkan, kami perbaiki untuk terus disempurnakan. Tidak tumpas kelor. Setiap lima tahun ganti haluan. Kapan kita mau maju kalau yang sudah bagus malah diubah?" tanyanya lagi. 

Baca Juga: Elite Golkar: PDIP Silakan Kalau Mau Pecat Gibran, Tak Usah Melankolis

1. Nusron Wahid bersyukur Prabowo tak jadi berpasangan dengan Cak Imin

Cak Imin Disentil Golkar: PKB Itu Ada di Kabinet, Kok Bicara PerubahanKetua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar (kanan) (Instagram Cak Imin/ANTARA FOTO)

Lebih lanjut, Nusron mengaku bersyukur lantaran Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto batal berpasangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar. Sebab, saran dari para ulama sepuh, sebaiknya Prabowo tidak berduet dengan pria yang akrab disapa Cak Imin itu. 

"Kami juga bersyukur karena atas saran dari para kiai dan ulama sepuh memang disarankan agar Pak Prabowo tidak berpasangan dengan Mas Imin," kata dia. 

Pernyataan itu untuk merespons kalimat Cak Imin ketika berorasi di Probolinggo, Jawa Timur pada Selasa kemarin. Wakil Ketua DPR itu juga mengaku bersyukur lantaran batal berpasangan dengan Prabowo. Sama seperti Nusron, Cak Imin memilih berpasangan dengan Anies atas masukan dari para kiai dan ulama. 

"Ini karena saya taat kepada perintah para kiai dan ulama yang sebelumnya. Alhamdulillah saya gak jadi koalisi sama yang satunya," tutur dia. 

Di sisi lain, meski sudah bersama Partai Gerindra selama satu tahun terakhir, tetapi Prabowo tidak juga meminang Cak Imin sebagai pendampingnya. Itu sebabnya ketika ditawari oleh Partai Nasional Demokrat, Cak Imin langsung menerimanya. 

Baca Juga: Prabowo Bakal Lanjutkan Strategi Pembangunan Jokowi Bila Terpilih Presiden

2. Nusron klaim PKB bakal ngambek bila tetap di KIM

Cak Imin Disentil Golkar: PKB Itu Ada di Kabinet, Kok Bicara PerubahanKetua umum PKB, Muhaimin Iskandar dan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto menghadiri istighasah nasional di Jawa Timur (dok. PKB)

Di sisi lain, Nusron mengklaim PKB akan ngambek dan tidak puas bila tetap di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Apalagi pada akhirnya yang dipilih oleh Prabowo sebagai pendamping adalah putra bungsu Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Gibran Rakabuming Raka. 

"Akibatnya mungkin beliau ngambek dan kecewa. Beruntung, Pak Prabowo dapat pasangan Mas Gibran. Meski dianggap 'anak ingusan', ternyata mendapat dukungan yang luar biasa terutama dari mayoritas anak muda," tutur dia. 

Namun, Cak Imin sudah kecewa sejak Prabowo secara sepihak mengubah nama koalisi. Semula, ketika kerja sama terdiri dari PKB dan Partai Gerindra, koalisi diberi nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Setelah bertambah dua parpol parlemen lainnya, yakni PAN dan Golkar, nama koalisi menjadi Koalisi Indonesia Maju (KIM). 

Cak Imin mengatakan kepada media bahwa ia tidak diajak berdiskusi lebih dulu oleh Prabowo terkait perubahan nama koalisi tersebut. 

Baca Juga: Survei ARCI: Prabowo-Gibran Melejit Tinggalkan Ganjar-Mahfud dan AMIN

3. Cak Imin sebut akan ada banyak orang yang setuju dengan ide perubahan

Cak Imin Disentil Golkar: PKB Itu Ada di Kabinet, Kok Bicara PerubahanDeklarasi seniman dukung Cak Imin jadi Capres 2024 (dok. PKB)

Sementara, Cak Imin curhat bahwa ia sempat ragu untuk mendampingi Anies Baswedan dan menggaungkan semangat perubahan. Apalagi, ia juga sempat ditakut-takuti sebelum menerima pinangan Partai NasDem. 

"Saya jadi ingat saat pertama kali saya berjodoh dengan Mas Anies itu awalnya pesimistis, ragu-ragu. Ditambahin, rodo diweden-wedeni (agak ditakut-takuti). Makane aku ngomong 'gak bahaya tah?' Awale," ujar Cak Imin di Malang pada Senin kemarin. 

Namun ia akhirnya setuju dipinang Anies setelah berdiskusi dengan sejumlah pihak. Termasuk para kiai. 

Cak Imin mengaku mendapat petuah dari kiai yang ditemuinya untuk menerima dan menjalankan proses mengikuti pilpres. Menurut para kiai itu, akan ada banyak orang yang berduyun-duyun menyuarakan perubahan tanpa pamrih.

"Moso iyo (masa iya) sih? Ternyata, terbukti sejak tanggal 3 September kami deklarasi, luar biasa! Saya keliling Indonesia, orang berduyun-duyun secara mandiri," ucap dia.

 

Baca berita terbaru terkait Pemilu 2024, Pilpres 2024, Pilkada 2024, Pileg 2024 di Gen Z Memilih IDN Times. Jangan lupa sampaikan pertanyaanmu di kanal Tanya Jawab, ada hadiah uang tunai tiap bulan untuk 10 pemenang.

https://www.youtube.com/embed/v9rq0LSGLnc

Baca Juga: Demokrat Protes AMIN Pakai Nama Perubahan, PKB: Gak Ada Copyright Kok!

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya