Dicopot dari Kursi Komisaris, Ketua Joman Duga karena Motif Politik

Immanuel jadi saksi yang meringankan di sidang Munarman

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Relawan Jokowimania (Joman), Immanuel Ebenezer mengakui sudah dicopot dari jabatannya sebagai komisaris independen anak perusahaan BUMN PT Pupuk Indonesia (Persero), yang bernama PT Mega Eltra. Pencopotan itu mulai berlaku hari ini, Kamis (24/3/2022). Namun, ia mengakui tidak tahu persis alasan mengapa ia dicopot. 

"Sudah diberi tahu. Tanpa alasan (kenapa diberhentikan)," ujar Immanuel kepada media di PT Mega Eltra, Jakarta Timur, Kamis (24/3/2022).  

Ia tak menampik bahwa pencopotan itu terjadi setelah ia menjadi saksi yang meringankan bagi terdakwa kasus terorisme, Munarman. Meski begitu, ia tak menyesali sikapnya menjadi saksi di sidang Munarman.

Baginya, sikap integritas adalah segalanya. Ia pun juga menerima pencopotannya dari kursi komisaris independen PT Mega Eltra. 

"Apakah saya menerima pencopotan saya? Saya tegaskan bahwa saya menerima karena menurut saya jabatan hanya digenggam dan sementara. Tapi, integritas adalah segala-galanya," kata dia. 

Ia pun memilih tak ingin melobi agar posisi komisaris independen diberikan lagi kepadanya. Immanuel mengaku tak ingin merusak integritasnya. 

"Jadi, jangan kira karena jabatan lalu saya mengemis-ngemis dan lobi sana sini agar tidak dicopot. Tidak mungkin saya akan melakukan hal itu," katanya. 

Lalu, apa penyebab ia dicopot dari kursi komisaris independen menurut pria yang akrab disapa Noel itu?

1. Immanuel duga ada orang-orang di lingkaran Jokowi yang dendam kepadanya

Dicopot dari Kursi Komisaris, Ketua Joman Duga  karena Motif PolitikKetua Relawan Jokowimania Immanuel Ebenezer (www.twitter.com/@Immanuelebenez3)

Ia pun tak menampik dugaan bahwa ia dicopot dari kursi komisaris independen karena ada faktor politik. Menurut Noel, ada orang-orang di lingkaran Jokowi yang benci dan dendam kepadanya. 

Ia menilai, penyebab ia dicopot bukan semata-mata karena membela Munarman pada 23 Februari 2022 lalu. Namun, lantaran ia mulai berani dan lantang mengkritik beberapa kebijakan menteri di Kabinet Indonesia Maju. 

"Kan ada beberapa kebijakan menteri di kabinet Jokowi yang saya kritik dan mereka cari momentum. Pas lah dapat ketika saya menjadi saksi yang meringankan Munarman. Ini saksi yang meringankan ya, bukan membebaskan," katanya. 

Noel menduga orang-orang itu ingin memberikan pesan bahwa mereka bisa mendepaknya dari kursi komisaris independen. Meski begitu, Noel mengaku tidak akan tunduk dan mati. 

"Saya akan tetap berdiri dan mengepalkan tangan saya. Saya bukan orang yang ketika ditekan lalu menunduk dan mati. Saya tidak akan pernah bisa dibungkam dengan cara murahan seperti ini," tutur dia. 

Baca Juga: Jokowi Mania Deklarasi ke Ganjar, Pro Jokowi Pilih Fokus Vaksinasi

2. Immanuel Ebenezer tetap akan mendukung Jokowi hingga 2024

Dicopot dari Kursi Komisaris, Ketua Joman Duga  karena Motif PolitikKetua Relawan Jokowimania (kanan) bersama Kepala BP2MI, Benny Rhamdani (kiri) (www.twitter.com/@Immanuelebenez3)

Meski ia dicopot dari kursi komisaris independen, namun Noel mengaku akan tetap mendukung Presiden Jokowi hingga 2024. Ia mengatakan, tidak ingin ada perpecahan menjelang Pemilu 2024. 

"Saya tetap berjuang dan tetap mendukung Pak Jokowi hingga 2024 untuk agenda demokrasi yang tak boleh diwarnai perpecahan," kata dia yang dikonfirmasi pada hari ini. 

Terkait wacana penambahan masa jabatan presiden hingga tiga periode, Noel tak setuju. Sebab, ia masuk ke dalam jajaran pendukung Ganjar Pranowo sebagai capres pada Pemilu 2024. 

3. Immanuel sempat sebut Munarman bukan teroris

Dicopot dari Kursi Komisaris, Ketua Joman Duga  karena Motif PolitikMantan Sekjen FPI Munarman (IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya)

Sebelumnya, Noel hadir sebagai saksi yang meringankan bagi mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman, dalam sidang kasus dugaan tindak pidana terorisme di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Menurut Noel, kehadirannya sebagai saksi yang meringankan adalah inisiatifnya sendiri. 

"Saya meminta kepada Munarman untuk menjadi saksi Beliau. Saya yang minta ya, bukan Munarman yang minta. Kemudian, Munarman sepakat karena saya punya hubungan perkawanan," ujarnya kepada media pada Februari lalu. 

Immanuel berpandangan, tuduhan terorisme yang dilayangkan kepada Munarman merupakan tudingan yang keji dan menyesatkan. Selain itu, ia juga mengaku memiliki sejumlah bukti bahwa selama ini Munarman kerap di-framing sebagai seorang teroris.

Immanuel lantas mencontohkan, pada 2016 lalu saat Munarman menjadi koordinator acara 212 di Monas, Jakarta Pusat. Kala itu, Munarman berdiri bersama sejumlah tokoh, mulai dari Presiden hingga menteri-menteri.

"Kalau seandainya Munarman teroris, dia punya kesempatan untuk menyakiti kepala negara kita, Presiden Jokowi," ujarnya. 

Lantaran kehadirannya sebagai saksi meringankan bagi Munarman, Noel kemudian diprotes oleh barisan pendukung Jokowi lainnya, salah satunya Denny Siregar. 

Baca Juga: Jokowi Mania Laporkan Dosen UNJ Ubedilah Badrun ke Polda Metro Jaya 

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya