Jokowi Ingatkan Pentingnya Kepercayaan Publik Buat Pemimpin

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menyinggung tantangan yang bakal dihadapi oleh pemimpin selanjutnya. Ada sederet pekerjaan rumah yang masih harus dituntaskan mulai dari penyederhanaan regulasi, memberikan kemudahan perizinan, kepastian hukum hingga pencegahan korupsi. Maka, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menggarisbawahi kepemimpinan ke depan sangat menentukan masa depan Indonesia.

"Ini bukan tentang siapa yang jadi presidennya. Bukan, bukan (mengenai) itu. Tapi, apakah sanggup atau tidak (mengerjakan tugas)? Untuk bekerja dengan apa yang sudah dimulai saat ini? Apakah berani atau tidak? Mampu untuk konsisten atau tidak? Karena yang dibutuhkan itu napas yang panjang karena kita tidak sedang jalan-jalan sore," ujar Jokowi ketika menyampaikan pidato tahunan kenegaraan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (16/8/2023).

Ibaratnya, dijelaskan Jokowi, Indonesia saat ini sedang maraton, bukan lari cepat. Diharapkan, pemimpin selanjutnya meneruskan apa yang telah dilakukan pemerintahan sebelumnya agar bisa mencapai target dari Program Indonesia Emas 2045.

Pada tahun tersebut, Jokowi berharap Indonesia bisa naik kelas dari negara berpendapatan menengah ke negara maju. Di waktu yang bersamaan, Indonesia bakal terdiri dari kelompok penduduk dengan usia produktif 15-64 tahun dalam jumlah besar.

"Kita juga tidak sedang lari sprint. Tapi, yang kita lakukan harusnya adalah lari maraton untuk mencapai Indonesia Emas," ujar dia.

Dia menyadari untuk bisa mencapai target tersebut bukan perkara mudah. Pilihan kebijakan akan semakin sulit.

"Itu sebabnya dibutuhkan kepercayaan. Tujuannya agar mampu mengambil keputusan yang sulit dan tidak populer. Oleh sebab itu, menurut saya, pemimpin itu harus punya public trust karena kepercayaan adalah salah satu faktor penentu," katanya.

Baca Juga: 2 Ajudan Jokowi Bikin Salfok dengan Baju Adat Dayak dan Bali