Dipanggil KPK, Mendag Enggartiasto Lebih Pilih Hadir Rapat di Istana

Enggar sudah dua kali dipanggil KPK tapi selalu mangkir

Jakarta, IDN Times - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita memilih absen ketika dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin (8/7). Padahal, ini merupakan kali kedua penyidik lembaga antirasuah memanggil Menteri dari Partai Nasional Demokrat tersebut.

Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan pada pagi ini Sekjen Kementerian Perdagangan sudah mengirimkan surat yang berisi agar pemanggilan terhadap Enggar dijadwalkan ulang menjadi (18/7). Di dalam surat itu, Enggar beralasan ada tugas negara yang harus ia lakukan. 

Memang apa sih tugas negara yang harus dilakukan oleh Enggar? 

"Saya tidak tahu, yang tertulis di suratnya hanya seperti itu," kata Febri pada sore tadi. 

Lalu, apakah ini merupakan upaya dari Enggar untuk menghindari dari pemeriksaan penyidik lembaga antirasuah? Apalagi nama Enggar sempat disebut oleh tersangka Bowo Sidik Pangarso, sebagai salah satu pihak yang pernah menyuapnya. Uang tersebut, oleh Bowo kemudian digunakan sebagai bagian dari pendanaan amplop 'serangan fajar'. 

1. Mendag Enggartiasto terlihat ada di Istana Bogor untuk mengikuti rapat paripurna

Dipanggil KPK, Mendag Enggartiasto Lebih Pilih Hadir Rapat di Istana(Rapat paripurna di Istana Bogor yang dihadiri oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita) IDN Times/Teatrika Putri

Ternyata tugas negara yang dimaksud oleh Mendag Enggartiasto Lukita adalah menghadiri rapat sidang kabinet paripurna dengan topik arahan Presiden dan pemaparan Menteri PPN/Kepala Bappenas di Istana Kepresidenan Bogor. Namun, Enggar enggan berkomentar soal ia yang memilih absen dipanggil oleh penyidik lembaga antirasuah. 

Enggar tiba siang hari sekitar pukul 12:30 WIB. Ia tersenyum dan duduk di samping Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono. 

Baca Juga: Dipanggil ke KPK untuk Kali Kedua, Lagi-Lagi Mendag Enggar Mangkir

2. KPK percaya Mendag Enggartiaso akan hadir di penjadwalan ulang pada 18 Juli mendatang

Dipanggil KPK, Mendag Enggartiasto Lebih Pilih Hadir Rapat di Istana(Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita) ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa

Atas permintaan Enggar, maka pemeriksaan terhadap Mendag dijadwalkan kembali pada (18/7). Juru bicara KPK, Febri Diansyah enggan berandai-andai soal kehadiran Enggar. Namun, ia percaya sebagai pejabat publik, Enggar akan hadir memenuhi panggilan penyidik lembaga antirasuah. 

"Kami percaya semestinya sebagai pejabat publik yang seharusnya memberikan contoh apalagi ini sudah beberapa kali tidak datang memenuhi panggilan KPK, maka yang bersangkutan bisa hadir," kata Febri yang ditemui di gedung KPK pada sore ini. 

Lalu, apakah dengan mangkirnya Enggar maka menjadi indikasi yang bersangkutan tak kooperatif dan sengaja ingin menhindar penyidik? Febri enggan berkomentar ketika ditanya hal tersebut. 

"Nanti, kita tunggu saja pada 18 Juli," kata mantan aktivis antikorupsi itu. 

3. Bowo Sidik Pangarso sempat mengaku terima duit Rp2 miliar dari Mendag Enggartiasto

Dipanggil KPK, Mendag Enggartiasto Lebih Pilih Hadir Rapat di IstanaAnggota DPR Komisi VI Bowo Sidik Pangarso mengenakan rompi oranye. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Dalam pemeriksaan yang berlangsung pada (9/4) lalu, anggota DPR dari Komisi VI itu "bernyanyi" salah satu sumber uang untuk "serangan fajar" pada saat pemilu (17/4) diberi oleh Mendag Enggartiasto Lukita. Nominalnya mencapai Rp2 miliar. 

Uang itu diberikan oleh utusan Enggar di Hotel Mulia Senayan pada tahun 2017 lalu. Gara-gara "nyanyian" itu, penyidik kemudian menggeledah kantor Kementerian Perdagangan pada Senin (29/4). Juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan tim penyidik menggeledah tiga ruangan yakni ruang kerja Mendag Enggar, kepala biro hukum dan staf lainnya. 

Penyidik keluar dari kantor Kemendag dengan membawa tiga koper dalam beragam ukuran. Febri mengakui dari tiga ruangan itu, penyidik menyita dokumen mengenai gula rafinasi. Dari kantor Enggar, penyidik kemudian turut menggeledah kediaman pribadi. 

Febri menjelaskan tidak ada barang bukti yang disita dari kediaman pribadi Mendag Enggar.

"Kami tidak melakukan penyitaan karena barang atau benda yang ada di rumah tersebut tidak terkait dengan pokok perkara sejauh ini. Sehingga, secara fair penyidik tidak melakukan penyitaan," tutur Febri melalui keterangan tertulis pada awal Mei lalu. 

4. Mendag Enggar sudah membantah pernah memberi uang Rp2 miliar kepada Bowo

Dipanggil KPK, Mendag Enggartiasto Lebih Pilih Hadir Rapat di IstanaIDN Times/Galih Persiana

Sementara, di kesempatan terpisah, Mendag Enggar membantah pernah memberi uang senilai Rp2 miliar dalam pecahan mata uang dollar singapura ke Bowo. Ia menjelaskan tidak ada kaitan antara dirinya dengan Bowo secara politis, lantaran parpol yang menaungi mereka berbeda. Bowo adalah kader Partai Golkar. Sedangkan, Enggar merupakan kader Partai Nasdem. 

"Apa urusannya saya ngasih duit (ke Bowo Sidik)?," kata Enggar pada (29/4) lalu.

Baca Juga: [BREAKING] Bowo Sidik Pangarso Gunakan Uang Suap untuk Serangan Fajar

Topik:

Berita Terkini Lainnya