Menko Mahfud Minta PBB Keluarkan Resolusi Hentikan Perang di Palestina

Mahfud mengutuk keras terjadinya pemboman di RS Indonesia

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD meminta Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi untuk menghentikan konflik Israel dengan Hamas di Palestina. Kini, jumlah korban jiwa di Palestina telah menembus angka 13 ribu. Selain itu, Rumah Sakit Indonesia pun ikut diserang militer Israel. 

"Negara-negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) supaya segera mengeluarkan resolusi, agar serangan-serangan dihentikan dari kedua belah pihak. Ini dilakukan demi kemanusiaan," ujar Mahfud di Ancol, Jakarta Utara pada Selasa (21/11/2023). 

Akibat serangan militer Israel ke RS Indonesia, tiga relawan WNI di Gaza hingga saat ini belum diketahui keadaannya secara pasti.

"Pemerintah mengutuk keras terjadinya pemboman RS Indonesia di Gaza yang selama ini mengabdi untuk kemanusiaan," katanya lagi. 

Indonesia, kata Mahfud, akan mengacu kepada prinsip Dasasila Bandung yakni bakal terus memihak Palestina hingga negara itu memperoleh kemerdekaannya.

"Pemerintah Indonesia tetap pro Palestina seperti dinyatakan di dalam Dasasila Bandung. Bahwa, Indonesia akan terus bersama Palestina sampai Palestina merdeka," kata dia. 

1. Rumah Sakit Indonesia di Gaza diserang militer Israel pada Senin kemarin

Menko Mahfud Minta PBB Keluarkan Resolusi Hentikan Perang di PalestinaRumah Sakit Indonesia di Palestina (ANTARA FOTO/Mer-C)

Militer Israel semakin bertindak membabi buta. Pada Senin kemarin tanpa peringatan apapun, militer Israel menyerang Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Usai penyerangan itu, sebanyak delapan orang tewas dan dua dokter terluka. Staf di rumah sakit itu pun mendesak PBB dan Palang Merah Internasional agar segera memberikan bantuan. 

Listrik di rumah sakit tersebut padam setelah generatornya terkena serangan. Hal itu memaksa petugas medis mengoperasi pasien sambil menggunakan lampu dari ponsel, bahkan ketika pemboman terus berlanjut. 

Sementara, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel kepada Rumah Sakit Indonesia. Serangan tersebut, kata Retno merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional.

Ia mendesak semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel, menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya. 

Baca Juga: Tank-tank Israel Kepung RS Indonesia di Gaza

2. Menlu Retno kehilangan kontak dengan tiga WNI yang jadi relawan di RS Indonesia

Menko Mahfud Minta PBB Keluarkan Resolusi Hentikan Perang di PalestinaMenteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada Press Briefing acara High Level Week Sidang Majelis Umum (SMU) PBB ke-76 dari New York, AS, 22 September 2021 (SC: YouTube MoFA Indonesia)

Sementara, Retno juga menyampaikan bahwa pihaknya masih hilang kontak dengan tiga WNI yang menjadi relawan di RS Indonesia. Ia mengatakan telah menghubungi UNRWA, WHO, dan Palang Merah Internasional untuk mengetahui situasi di RS Indonesia itu, tetapi tidak satu organisasi pun dapat mengontak siapapun di lokasi tersebut.

"Saya akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak, guna memperoleh informasi terkait RS Indonesia dan keselamatan tiga WNI kita itu," kata Retno, yang juga melakukan koordinasi dengan MER-C di Jakarta secara terus menerus.

Retno sedang berada di Beijing untuk melangsungkan pertemuan dengan menteri luar negeri Yordania, Arab Saudi, Mesir, Palestina dan sekjen OKI.

Ia berusaha menggalang dukungan –terutama negara-negara anggota tetap DK PBB– agar dapat segera melakukan gencatan senjata. Retno juga sedang menggalang dukungan bantuan kemanusiaan bisa masuk ke Palestina tanpa hambatan. 

3. Indonesia kirim bantuan gelombang kedua bagi Palestina senilai Rp31,9 miliar

Menko Mahfud Minta PBB Keluarkan Resolusi Hentikan Perang di PalestinaPresiden Jokowi pimpin langsung pelepasan bantuan kemanusiaan ke Palestina di Landud Halim Perdanakusuma (4/11/2023) (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Di sisi lain, Lembaga Dana Kerja Sama Pembangunan Internasional (LDKPI) kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan tahap kedua untuk Palestina. Presiden Joko "Jokowi" Widodo melepas langsung bantuan tersebut dari Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Senin kemarin. Total nilai bantuan di tahap kedua ini mencapai Rp31,9 miliar. 
 
"Untuk bantuan kemanusiaan tahap kedua ini, pemerintah mengalokasikan bantuan senilai total Rp31,9 miliar atau setara dengan 2 juta Dollar Amerika Serikat melalui pendanaan LDKPI atau Indonesian AID, Badan Layanan Umum di lingkungan Kementerian Keuangan yang dibentuk untuk memberikan dukungan kerja sama pembangunan internasional termasuk di dalamnya menjalankan misi-misi kemanusiaan," ujar Direktur Utama LDKPI, Tormarbulang Lumbantobing melalui keterangan tertulis pada Senin kemarin. 

Bantuan tersebut dikirim dalam bentuk kebutuhan medis atau obat yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat Palestina. "Setelah masuk ke Gaza, nantinya bantuan tersebut akan disalurkan melalui UNRWA, yaitu Badan PBB yang menangani pengungsi Palestina," tutur dia lagi. 

https://www.youtube.com/embed/IWO6QlwpdJU

Baca Juga: RS Indonesia di Gaza Minta Perlindungan dari Pemerintah Indonesia

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya