Panglima TNI Ingatkan Netralitas Paspampres Selama Pemilu 2024

Laksamana Yudo menerima brevet Setia Waspada dari Paspampres

Jakarta, IDN Times - Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono, mengingatkan personel Paspampres agar bersikap netral selama Pemilu 2024. Apalagi posisi personel Paspampres melekat erat dengan individu penting atau dikategorikan sebagai VVIP. 

"Posisi kalian yang dekat dengan VVIP rawan untuk dipolitisasi dan dimanfaatkan pihak-pihak tertentu. Oleh karena itu, pedomani dan patuhi instruksi saya tentang netralitas TNI. Jangan sedikit pun kalian ragu dan akhirnya terjebak dalam politik praktis," ungkap Yudo ketika menerima brevet kehormatan Paspampres, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (9/8/2023). 

Yudo juga mengingatkan Paspampres adalah pasukan terlatih yang profesional dan tangguh. Paspampres, kata dia, menjadi tameng hidup dalam menjaga presiden, wakil presiden dan keluarganya serta tamu negara setingkat kepala negara. 

Panglima TNI mengaku bangga ketika diperlihatkan static show mengenai alat persenjataan, perlengkapan, dan kendaraan yang digunakan personel Paspampres dalam bertugas.

"Rasa bangga saya bertambah setelah melihat demonstrasi yang kalian tampilkan, jaga dan tingkatkan selalu profesionalitas prajurit Paspampres," kata Yudo. 

1. Panglima TNI dapat brevet Paspampres Setia Waspada

Panglima TNI Ingatkan Netralitas Paspampres Selama Pemilu 2024Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono ketika menerima brevet kehormatan Setia Waspada dari Paspampres. (Dokumentasi Puspen TNI)

Yudo menerima brevet kehormatan Paspampres Setia Waspada yang disematkan langsung oleh Komandan Paspampres, Mayjen TNI, Rafael Granada Baay di Mako Paspampres. Yudo disebut menjadi Panglima TNI pertama yang menerima brevet itu. 

"Brevet Paspampres Setia Waspada diberikan kepada prajurit yang bertugas melaksanakan pengamanan fisik langsung jarak dekat setiap saat kepada Presiden RI, Wakil Presiden RI, mantan Presiden RI, mantan Wakil Presiden RI dan keluarganya, tamu negara setingkat kepala negara atau pemerintahan serta tugas protokoler kenegaraan dalam rangka  mendukung tugas pokok TNI," tulis akun media sosial Paspampres.

Brevet Paspampres Setia Waspada juga melambangkan keberanian serta kesetiaan luar biasa sebagai perisai hidup presiden dan wakil presiden RI. 

Baca Juga: Perwira Paspampres Diduga Perkosa Prajurit Kowad Kostrad di Bali

2. Paspampres dibagi menjadi empat grup dalam memberikan perlindungan VVIP

Panglima TNI Ingatkan Netralitas Paspampres Selama Pemilu 2024Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono ketika menerima brevet kehormatan Setia Waspada dari Paspampres. (Dokumentasi Puspen TNI)

Sementara, Paspampres dibagi menjadi empat grup, yakni Grup A yang bertugas melaksanakan pengamanan pribadi dan instalasi Presiden RI beserta keluarganya.

Sedangkan, Grup B untuk pengamanan pribadi dan instalasi Wakil Presiden dan keluarganya, serta Grup C untuk pengamanan tamu negara setingkat kepala negara.

Kemudian, Grup D untuk pengamanan pribadi dan instalasi mantan Presiden dan keluarganya.

3. Paspampres terdiri dari prajurit pilihan dari tiga matra TNI

Panglima TNI Ingatkan Netralitas Paspampres Selama Pemilu 2024Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono ketika menerima brevet kehormatan Setia Waspada dari Paspampres. (Dokumentasi Puspen TNI)

Sementara, anggota Paspampres bukanlah sembarang prajurit TNI. Mereka berasal dari tiga matra yang telah lolos seleksi. Biasanya para pendaftar berasal dari jajaran pasukan elite dari masing-masing matra, seperti Kopassus, Marinir, Paskhas, hingga Kopaska.

Dikutip dari situs TNI AU, ada beberapa seleksi yang harus dilewati bagi pendaftar anggota Paspampres. Tes yang dilakukan mulai dari seleksi administrasi, kesehatan, jasmani hingga menembak. 

Berikut penjelasan masing-masing proses yang dialami:

1. Seleksi Administrasi

Calon anggota Paspampres adalah seorang prajurit TNI. Seseorang yang bukan anggota TNI, maka tidak bisa mendaftar menjadi Paspampres. Para pendaftar juga wajib memenuhi kualifikasi umur, tinggi badan, berat badan yang telah ditentukan.

2. Seleksi Kesehatan

Kesehatan adalah faktor utama yang harus dipenuhi agar bisa menjadi anggota TNI. Namun, terkadang ketika sudah menjadi prajurit TNI, ada beberapa penyakit yang menghampiri. Karena itu, calon anggota Paspampres perlu diseleksi kembali kesehatannya untuk memastikan bahwa ia siap bertugas kapan pun dan tidak terkendala penyakit.

3. Seleksi Jasmani atau Fisik

Anggota Paspampres wajib memiliki fisik yang kuat. Salah satunya ditunjukkan dengan jalan cepat 1 kilometer dalam waktu 7 menit. Hal ini penting untuk memastikan bahwa Pasukan Pengamanan Presiden mampu bergerak cepat dalam waktu singkat. Selain itu, anggota Paspampres juga wajib memiliki kemampuan berenang.

4. Tes Psikologi

Calon anggota Paspampres harus lolos tes psikologi untuk memastikan keadaan kejiwaannya. Mereka wajib memiliki jiwa yang stabil dan tenang agar mampu mengambil keputusan yang tepat. Mereka juga harus memiliki IQ yang tinggi, sehingga bisa cepat mengambil langkah tepat dan alternatif-alternatif lain di situasi darurat.

5. Mental Ideologi

Seperti prajurit TNI pada umumnya, anggota Paspampres juga harus memiliki ideologi Pancasila. Tes mental ideologi untuk memastikan mereka tidak terpapar ideologi atau paham lain yang bertentangan dengan Pancasila.

Baca Juga: Viral Paspampres Tarik Lengan Bupati, Ternyata Halangi Jalan Iriana

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya