RI Dua Kali Batalkan Pengiriman Haji, Menag Yaqut Minta Maaf ke Warga

Belum ada negara di dunia yang sudah dapat kuota haji 2021

Jakarta, IDN Times - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta maaf kepada warga Indonesia lantaran sudah dua kali membatalkan pengiriman calon jemaah haji. Namun, ia menegaskan pembatalan pengiriman calon jemaah haji dilakukan lantaran mempertimbangkan faktor kesehatan. Tak ada penyebab lainnya. 

"Memang ini keputusan pahit, tetapi tetap harus kami ambil karena pertimbangan kami yang utama adalah keselamatan dari para calon jemaah haji kita," ujar Yaqut ketika berbicara di program "Mata Najwa" yang tayang di stasiun Trans 7 pada Rabu, 9 Juni 2021. 

"Kami tidak ingin calon jemaah haji ini berangkat ke tanah suci kemudian terpapar COVID-19, hal itu tentu bukan hal yang kami inginkan," tutur dia lagi. 

Ia mengaku sudah mengupayakan secara maksimal agar otoritas Saudi memberikan kuota haji. Bahkan, ketika Yaqut dilantik sebagai Menteri Agama pada 23 Desember 2020 lalu, keputusan pertama yang ia teken yakni mengenai mitigasi penyelenggaraan ibadah haji. 

"Persiapan haji di luar negeri belum bisa difinalisasi, karena penerbangan menuju ke sana masih kena suspend (penundaan), jadi akan sangat sulit buat kami ke sana untuk mengurus segala sesuatunya," kata dia. 

Sementara, penerbangan sudah harus ditutup terkait ibadah haji pada 14 Juli 2021. Artinya, tersisa 45 hari lagi. Menurut Menag Yaqut, waktunya sangat mepet. 

Apakah sikap Saudi yang hingga kini masih tak memberikan informasi soal kuota haji 2021 menandakan lemahnya diplomasi Indonesia?

Baca Juga: Haji 2021 Batal, Mayoritas Jemaah Pilih Tetap Simpan Setoran di BPKH

1. Saudi belum buka pintu haji bukan karena hubungan diplomasi kedua negara buruk

RI Dua Kali Batalkan Pengiriman Haji, Menag Yaqut Minta Maaf ke WargaDuta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al-Thaqafi ketika berkunjung ke kantor Majelis Ulama Indonesia (www.instagram.com/@muipusat)

Di dalam program itu, Menag Yaqut memastikan hingga hari ini belum adanya informasi soal pemberian kuota haji bukan berarti karena hubungan bilateral dua negara tidak baik. Ia mengatakan kerap berkomunikasi intens dengan Menteri Haji Saudi sebelum dia diganti. 

"Kami juga sudah minta tolong terkait diplomasi. Bu Menlu misalnya sudah berkomunikasi dengan pihak Saudi Arabia. Kedutaan besar RI di Saudi juga aktif melakukan komunikasi diplomasi. Jadi, kembali lagi masalahnya pandemik," kata Yaqut.

Pernyataan itu turut diamini oleh Duta Besar Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al-Thaqafi. Ia mengatakan hubungan bilateral kedua negara baik-baik saja.

"Masalah pembatalan keberangkatan jemaah haji Indonesia tidak ada kaitannya dengan hubungan baik yang sudah terjalin antara Saudi dengan Indonesia. Tidak ada pula hubungannya dengan penggunaan merek vaksin tertentu dan produsen tertentu seperti yang selama ini berkembang di media," ujar Essam dan dikutip dari media sosial MUI. 

Ia pun mengakui hingga saat ini, Saudi memang belum mengirimkan undangan haji ke negara lain termasuk Indonesia. Hal tersebut lantaran situasi pandemik COVID-19 masih mengkhawatirkan. Apalagi kini telah muncul mutasi baru COVID-19. 

Baca Juga: DPR: Sulit Dipastikan Calon Jemaah Haji RI Dapat ke Saudi Tahun Ini

2. Menag Yaqut mempersilakan jemaah lakukan penarikan dana haji karena batal berangkat

RI Dua Kali Batalkan Pengiriman Haji, Menag Yaqut Minta Maaf ke WargaIlustrasi Makkah (ANTARA FOTO/REUTERS/Yasser Bakhsh)

Menag Yaqut juga mempersilakan bagi para calon jemaah haji yang batal berangkat tahun ini untuk melakukan penarikan dana haji yang telah disetorkan. Penarikan bisa dilakukan melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). "Warga tetap mendapatkan prioritas bila tahun depan pemberangkatan haji bisa dilaksanakan. Jadi, jangan khawatir (dana haji hilang). Bila diambil tidak akan menggugurkan porsi untuk berangkat," kata Yaqut. 

Oleh sebab itu, Yaqut meminta kepada publik agar tidak mempercayai informasi yang beredar di media sosial dan belum terkonfirmasi. "Jadi, jangan begitu saja dipercayai informasi dari media sosial," tutur dia. 

Ia pun mempersilakan warga untuk bertanya langsung ke dirinya atau Presiden Joko "Jokowi" Widodo mengenai ibadah haji termasuk penarikan dana. "Kami gak akan marah kok," katanya lagi. 

3. Pemerintah akan lebih awal siapkan ibadah haji tahun 2022

RI Dua Kali Batalkan Pengiriman Haji, Menag Yaqut Minta Maaf ke WargaSuasana Haji di tengah pandemik COVID-19 tahun 2020 (Youtube.com/Makkah Live - Hajj 2020)

Lantaran sudah dua kali batal mengirimkan calon jemaah haji, maka pemerintah bertekad akan lebih awal menyiapkan ibadah untuk tahun 2022. Begitu penyelenggaraan ibadah haji 2021 selesai, maka pejabat dari Kementerian Agama akan terbang menuju ke Saudi untuk mempersiapkan ibadah serupa tahun depan. 

"Tentu, kami berharap ikhtiar lebih awal akan membawa harapan lebih baik. Kami juga memohon dari seluruh masyarakat Indonesia agar pandemik ini segera berlalu dan bisa beribadah dengan tenang," kata Menag Yaqut. 

Ia pun meminta kepada warga agar tabayun terhadap pernyataan yang disampaikan menyangkut haji. Menag Yaqut turut mewanti-wanti agar tidak percaya begitu saja informasi yang beredar termasuk bila itu disampaikan oleh tokoh agama tertentu. 

Baca Juga: DPR Pastikan Dana Haji Tak Dipakai untuk Proyek Infrastruktur

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya