Rosan Ungkap Isi Pembicaraan dengan Mega di Hari Pertama Idul Fitri

Rosan akui juga menerima silaturahmi Arsjad Rasjid

Jakarta, IDN Times - Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani mengakui sempat mendatangi kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri di hari pertama Idul Fitri pada Rabu (10/4/2024). Kunjungan itu sampai terjadi dua kali di hari yang sama. Menurut Rosan, ia diberi sejumlah wejangan oleh Presiden kelima RI itu. 

"Ya, kemarin saya silaturahmi aja. Di sini (rumah Airlangga), saya juga satu jam lebih (hadir). Sama aja dengan kemarin di rumah Bu Mega," ujar Rosan kepada media di Jakarta, Kamis (11/4/2024). 

"Beliau menyampaikan falsafah hidup. Sharing cerita bagaimana Beliau berkeliling Indonesia, ke Papua, Kalimantan, Maluku. Lebih banyak mengisahkan pelajaran dan filsafat hidup," tutur mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) itu. 

Rosan juga tak menampik ia sempat bertemu dengan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Arsjad Rasjid. Sebab, Rosan juga menggelar halal bihalal di rumahnya. 

"Saya sudah bertemu dengan Pak Arsjad. Beliau datang ke rumah. Kan di rumah saya juga adain halal bihalal," katanya lagi. 

Pembicaraan mengenai rekonsiliasi antara kubu capres nomor urut dua dan tiga semakin santer digaungkan. Peluang PDI Perjuangan bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) semakin besar lantaran Mega dulu juga pernah berpasangan dengan Prabowo pada 2009 lalu. 

1. Sekjen PDIP sebut pertemuan Mega-Prabowo masih tunggu momen yang tepat

Rosan Ungkap Isi Pembicaraan dengan Mega di Hari Pertama Idul FitriSekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (IDN Times/Aryodamar)

Sementara, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan pertemuan Mega dan Prabowo perlu menunggu momen yang tepat. Ia pun menambahkan secara umum tidak ada masalah antara Prabowo dengan Mega. 

"Pertemuan antara Ibu dengan Pak Prabowo masih menunggu momen yang tepat mengingat kami masih berproses di Mahkamah Konstitusi (MK). Ada juga upaya untuk memperjuangkan keadilan terkait pemilu," ujar Hasto di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat pada 10 April 2024 lalu. 

Di sisi lain, kedatangan Rosan ke kediaman Mega di hari pertama Idul Fitri merupakan inisiatif pribadi. Bukan instruksi dari Partai Gerindra. 

"Saya rasa pertemuan Rosan dan Bu Mega itu adalah inisiatif atau keinginan silaturahim dari Pak Rosan nya," ujar Dasco pada 11 April 2024 lalu. 

Kendati demikian, Wakil Ketua DPR itu tak menampik Rosan telah menyampaikan isi pertemuan itu kepada Prabowo langsung. Tetapi, ia mengaku tidak tahu isi laporan yang disampaikan ke Prabowo. 

Baca Juga: Bamsoet Ajak Rekonsiliasi: Kalau Perlu, Kita Gak Butuh Oposisi

2. Pertemuan Mega-Prabowo tak selalu bisa diartikan akan ada kesepakatan politik

Rosan Ungkap Isi Pembicaraan dengan Mega di Hari Pertama Idul FitriIDN Times/Aryo Damar

Sementara, Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah menegaskan pertemuan Megawati dan Prabowo tak selalu dipandang menjadi pertemuan yang menghasilkan kesepakatan politik.

Adapun kesepakatan politik yang dimaksud adalah untuk bergabung ke dalam pemerintahan Prabowo-Gibran bila Mahkamah Konstitusi menetapkan Prabowo sebagai pemenang Pilpres 2024.

"Pertemuan antara Ibu Mega dan Pak Prabowo tidak melulu diinterpretasikan sebagai suatu pertemuan yang harus menghasilkan kesepakatan politik untuk bisa bersama-sama di dalam pemerintahan. Di mana jika nanti MK memutuskan Pak Prabowo adalah pemenang pemilu presiden, lalu PDIP harus bergabung," ujar Basarah di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, pada 10 April 2024 lalu. 

Dia menjelaskan doktrin politik PDIP tidak mengenal istilah oposisi dalam sistem pemerintahan presidensial. Sebab, Pancasila sebagai falsafah berbangsa dan bernegara mengajarkan gotong royong.

Kendati demikian, kata Basarah, demokrasi gotong royong itu tidak harus diterjemahkan bahwa semua bergotong royong di dalam pemerintahan.

Menurutnya, bergotong royong dapat diartikan membangun Indonesia di dalam maupun di luar pemerintahan.

3. Mega tulis opini di Harian Kompas, minta sikap kenegarawanan hakim konstitusi

Rosan Ungkap Isi Pembicaraan dengan Mega di Hari Pertama Idul FitriMegawati Soekarnoputri (instagram.com/bumegabercerita)

Meski sudah santer terdengar isu Mega segera bertemu Prabowo, tetapi di sisi lain, Presiden kelima RI itu menulis opini di Harian Kompas terkait sengketa gugatan pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK). Rencananya, putusan dibacakan pada 22 April 2024. Mega berharap delapan hakim konstitusi bisa bersikap negarawan. 

"Kami harapkan putusan dari hakim MK betul-betul mengedepankan sikap keneragawanan, sebagaimana yang ditulis oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," kata Hasto. 

Hasto menceritakan opini tersebut ditulis tangan oleh Megawati berlembar-lembar. Tulisan itu tak cuma ditujukan kepada hakim MK, tapi juga kepada rakyat Indonesia.

"Tujuannya Bu Mega mengungkapkan dengan seluruh perasaan dan pemikirannya. Bagaimana perjuangan menegakkan kebenaran dari berbagai bentuk abuse of power. Kekuasaan itu harus dihadapi secara bersama-sama," tutur dia lagi. 

https://www.youtube.com/embed/lV_dwKqbHp4

Baca Juga: Prabowo Tersenyum saat Ditanya soal Rencana Sowan ke Rumah Megawati

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya