TNI AU Siapkan 2 Hercules untuk Angkut Bantuan bagi Warga Palestina

Bantuan kemanusiaan bakal dikirimkan pada 4 November

Jakarta, IDN Times - TNI Angkatan Udara (AU) bakal menyiapkan dua pesawat Hercules untuk mengangkut bantuan kemanusiaan pemerintah bagi warga Palestina. Dua pesawat yang dikerahkan yaitu Hercules C-130 A-1327 dan A-1328. Kedua pesawat itu sehari-hari bermarkas di Skadron Udara 31 dan 32. 

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Laksamana Madya Julius Widjojono mengatakan ada pula satu unit pesawat Boeing 737 Garuda yang dicharter oleh Mabes Polri. Sehingga, total dukungan pesawat untuk mengangkut bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina mencapai tiga unit. 

"Selain itu, kami juga siapkan dua pesawat Hercules cadangan untuk mendukung misi tersebut," ujar Julius di dalam keterangan tertulis pada Rabu (1/11/2023). 

Ia menambahkan saat ini tahapan yang sedang dilalui adalah proses pengajuan nota diplomatik visa oleh Kementerian Luar Negeri terkait flight clearance, landing permit hingga ground handling. Julius mengatakan Kementerian Pertahanan juga membantu dalam beberapa pembiayaan proses pengiriman bantuan ini. 

Kapan bantuan kemanusiaan akan dikirimkan oleh pemerintah ke Palestina?

Baca Juga: Usai Super Hercules, TNI AU Bakal Diperkuat 2 Pesawat Airbus A400M 

1. Bantuan kemanusiaan akan diterbangkan lewat Mesir pada 4 November 2023

TNI AU Siapkan 2 Hercules untuk Angkut Bantuan bagi Warga PalestinaPresiden Joko “Jokowi” Widodo beri arahan dalam Rakornas BMKG 2022. (dok. YouTube Info BMKG).

Lebih lanjut, Julius mengatakan bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina rencananya bakal diterbangkan pada Sabtu, 4 November 2023. Pengiriman bantuan akan dilepas oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo di Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma pada pukul 08.30 WIB. 

"Bantuan kemanusiaan itu rencananya diterbangkan menuju ke Mesir yang kemudian akan diteruskan ke rakyat Palestina," kata dia. 

Sementara, rute penerbangan dalam misi kemanusiaan kali ini yaitu Halim (Jakarta) menuju ke Aceh, Yangon (Myanmar), New Delhi (India), Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Jeddah (Arab Saudi), El Arish (Mesir). "Kolaborasi antar instansi yang solid menjadikan proses pengiriman bantuan sampai dengan saat ini berjalan lancar," tutur dia. 

Bantuan yang dikirimkan pada 4 November dijadwalkan tiba di Mesir pada Senin, 6 November 2023. 

Baca Juga: Anies Ungkap Akar Masalah Konflik Berkepanjangan Palestina-Israel

2. Pemerintah bakal evakuasi tujuh WNI dari Gaza

TNI AU Siapkan 2 Hercules untuk Angkut Bantuan bagi Warga Palestina(Direktur Perlindungan WNI Judha Nugraha) Tangkapan layar TV Parlemen

Sementara, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha mengatakan saat ini masih terdapat 10 WNI yang berada di Gaza. Sebanyak, tujuh WNI di antaranya bakal dievakuasi dari Gaza perbatasan Rafah, Mesir. 

Sementara, tiga WNI lainnya memilih untuk tinggal. Mereka adalah relawan dari MER-C yang menjalankan tugas kemanusiaan di Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza utara.

"Sesuai dengan UU 37 tahun 1999, tugas negara adalah menyelamatkan WNI dari lokasi berbahaya ke lokasi aman dan sifatnya sukerela. Kami tidak memaksa. Negara tugasnya menyiapkan dan menyediakan fasilitas tersebut. Namun pilihan kembali ke pribadi masing-masing," kata Judha ketika memberikan keterangan pers pada Rabu (1/11/2023). 

"Dalam komunikasi kami, tiga WNI tersebut memang memilih untuk tetap tinggal menjalankan tugas kemanusiaan di RS Indonesia dan kita hargai pilihan tersebut," tutur dia lagi. 

3. Jaringan komunikasi di Gaza tidak stabil

TNI AU Siapkan 2 Hercules untuk Angkut Bantuan bagi Warga PalestinaMenlu RI Retno Marsudi berpidato di SMU PBB ke-77. (dok. Kemlu RI)

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi juga mengakui bahwa komunikasi Pemerintah Indonesia dengan para WNI di Gaza juga sempat hilang karena jaringan internet yang terputus. "Sejauh ini, kami memperoleh informasi bahwa kondisi WNI kita dalam kondisi baik. Baik di sini bukan berarti baik seperti kita. Tapi mereka baik di tengah kondisi yang tidak baik," kata Retno di acara jumpa pers yang sama. 

"Komunikasi kami dengan mereka juga putus nyambung, kadang on kadang off. Tapi kami terus berupaya berkomunikasi dengan mereka," tutur dia lagi. 

https://www.youtube.com/embed/inE-hUPJERA

Baca Juga: 3 WNI Pilih Tetap di Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya