Waketum PKB: Ketua Tim Pemenangan AMIN Bukan dari Kalangan Oligarki

AMIN berambisi menang pemilu satu putaran

Jakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid memastikan tim Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sudah memutuskan sosok ketua tim pemenangannya. Namun, pihaknya menilai sosok ketua tim pemenangan AMIN tak perlu buru-buru diungkap ke publik. Jazilul pun menyebut tidak ada kesulitan dalam memutuskan sosok ketua tim pemenangan AMIN. 

"Sudah (ada ketua tim pemenangan). Tapi, belum diumumkan," ujar Jazilul kepada media di kantor DPP PKB pada Jumat (3/11/2023). 

"Tapi, pengumumannya ditunggu saja. Karena bagi pasangan AMIN, itu bukan perkara yang mendesak. Semuanya kan sudah jalan ini," kata dia. 

Saat ditanyakan apakah sosok ketua tim pemenangan AMIN berlatar belakang pengusaha, Jazilul tidak menjawab secara lugas. Ia berdalih tim pemenangan AMIN mencari rakyat biasa yang memiliki kemampuan yang besar untuk mengkolaborasikan kekuatan masyarakat. 

"Kami bukan (mencari) dari unsur penguasa. Kami cari figur rakyat biasa saja," tutur dia lagi. 

Sementara, mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Arsjad Rasjid, sudah didapuk menjadi ketua tim pemenangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Sedangkan, tim pemenangan Prabowo-Gibran dipimpin oleh mantan Wakil Menteri BUMN, Rosan Roeslani. 

1. AMIN tidak memilih ketua tim pemenangan dari kalangan oligarki

Waketum PKB: Ketua Tim Pemenangan AMIN Bukan dari Kalangan OligarkiBakal capres-cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di acara Depok, 28 Oktober 2023. (www.instagram.com/@cakiminow)

Lebih lanjut, Jazilul menyebut bahwa tim pemenangan AMIN tidak berasal dari dunia usaha. Meskipun, ia tak menampik bisa saja latar belakangnya berasal dari partai politik. 

"Kalau bahasa sekarang, (ketua tim pemenangan) bukan bagian dari oligarki," kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu. 

Saat ditanya apakah ada kemungkinan pengumuman ketua tim pemenangan berdekatan dengan penetapan capres dan cawapres, Jazilul lagi-lagi tak menjawab secara jelas. Sosok bakal capres dan cawapres bakal ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 13 November 2023. 

"Yang penting pada 13 (November) bakal capres ditetapkan. Pada 14 November pengambilan nomor urut. Saya harap Pak Anies dapat nomor urut PKB aja (nomor satu)," kata dia. 

Baca Juga: Kata Gerindra soal Isu Rosan Roeslani Jadi Ketua Pemenangan Prabowo

2. AMIN yakin bisa menang Pemilu 2024 satu putaran

Waketum PKB: Ketua Tim Pemenangan AMIN Bukan dari Kalangan OligarkiAnies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/Mohamad Ayudha)

Di sisi lain, Jazilul mengakui AMIN kini percaya diri bisa memenangkan pemilu 2024 satu putaran saja. Untuk bisa mencapai itu, maka dibutuhkan sekitar 97 juta suara. 

"Jadi, optimisme muncul setelah pasangan AMIN berkeliling ke semua daerah. Di Jawa Timur, di Makassar, di Jawa Barat, di Depok kemarin, Jawa Tengah, Magelang, Aceh hingga Sumatera Barat. Dari komposisi kewilayahan yang dihadiri kemarin, memang sangat berpeluang menang satu putaran," ujar Jazilul. 

"Ya, kami perlu sekitar 55 persen suara," tutur dia lagi. 

3. AMIN yakin menang satu putaran karena diperkuat hasil survei internal

Waketum PKB: Ketua Tim Pemenangan AMIN Bukan dari Kalangan OligarkiAnies Baswedan bersama Muhaimin Iskandar (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Hal lain yang menyebabkan munculnya optimisme karena berdasarkan survei internal yang tidak dipublikasikan, angkanya berbeda jauh dengan survei yang dirilis untuk publik. Survei internal itu, kata Jazilul, membantu pihaknya melihat situasi lebih jernih dan merumuskan strategi pemenangan. 

"Survei yang ada sekarang sudah porak poranda. Beda-beda jauh (hasilnya). Itu artinya memang ada proses yang anomali di politik Indonesia. Masing-masing lembaga (survei) anomali. Itu wajar saja, tidak asalah karena yang dipotret tidak salah," kata dia. 

Ia menambahkan ada lembaga survei yang menyajikan hasil persepsi bahwa potret politik keluarga baik. Sementara, sebaliknya, ada pula lembaga survei yang memotret persepsi publik tidak baik soal isu politik keluarga. 

https://www.youtube.com/embed/v9rq0LSGLnc

Baca Juga: Arsjad Rasjid: Gibran Cawapres, Tak Bisa Jadi TPN Ganjar-Mahfud

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya