Jakarta, IDN Times - Ulama karismatik KH Maimun Zubair atau Mbah Moen telah pergi untuk selama-lamanya. Kendati demikian, cerita dan kenangan tentang Mbah Moen tak bisa hilang begitu saja.
Salah satu cerita yang masih menyisakan keharuan seperti dituturkan Hery Mohamad, Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia yang sedang berhaji di Tanah Suci, Makkah, Arab Saudi.
Hery menceritakan, satu jam sebelum Mbah Moen meninggal dunia, Makkah diguyur hujan.
"Jam 3.10 saya melipir di halaman Masjidil Haram. Air yang turun sudah menyerupai hujan dan rintik yang lumayan besar. Saya berlari kecil menuju serambi, tetapi tidak bisa laju karena lantai sudah basah," ujar Hery seperti diceritakan ke IDN Times, Rabu (7/8).
Saat hujan mengguyur Makkah, lanjut Hery, ribuan orang menengadah, mensyukuri berkat tersebut.
"Maklum Makkah bukan Bogor, lanjut Hery.
Tak lama setelah hujan mengguyur Makkah, berita duka cita datang bahwa ulama berpengaruh Mbah Moen pergi untuk selama-lamanya. Mbah Moen wafat, Selasa 6 Agustus pukul 04.17 waktu setempat, saat sedang menjalankan ibadah haji.
Kepala Daker Makkah, Subhan Cholid mengungkapkan, prosesi pemakaman Mbah Moen, dari awal hingga akhir dipimpin oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin dan Duta Besar RI untuk Arab Saudi, Agus Maftuh.
Sedangkan talqin dan doa dipimpin oleh ulama terkemuka Makkah dan Imam Masjidil Haram, Sayyid Ashim bin Abbas bin Alawi al-Maliki.
Jenazah Mbah Moen dimakamkan di Makkah, ribuan jamaah haji mengiringi jenazah Mbah Moen dari Masjidil Haram menuju komplek Ma'la, tempat almarhum dimakamkan.