Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Doc. Susi Air

Jakarta, IDN Times - Bencana tsunami menimpa Banten dan daerah sekitar Selat Sunda, pada Sabtu (22/12) malam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan tsunami disebabkan karena letusan dari Anak Krakatau.

Tiga kabupaten menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak tsunami yakni Kabupaten Pandeglang, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Serang.

Namun, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho erupsi Anak Krakatau ini bukan yang paling besar.

1. Sutopo: erupsinya tidak besar

Doc. Susi Air

Dalam akun Twitter pribadinya (@Sutopo_PN) Sutopo menjelaskan bahwa erupsi Anak Krakatau yang terjadi bukan erupsi besar. Hal ini menurutnya terpantau dari pesawat Grand Caravan Susi Air pada Minggu (23/12).

“Hampir setiap hari Gunung Anak Krakatau erupsi sejak Juni 2018,” kata Sutopo.

“Erupsinya tidak besar," lanjut dia.

Status Anak Krakatau kini adalah Waspada (level 2). Zona berbahaya berada di dalam radius 2 km.

2. Update data BNPB terbaru

Editorial Team

Tonton lebih seru di