13 Februari Hari Persatuan Farmasi Indonesia: Ini Sejarahnya 

Selamat Hari Persatuan Farmasi Indonesia

Jakarta, IDN Times - Tanggal 13 Februari diperingati sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia. Pada tahun 2023 ini, farmasi Indonesia sudah mencapai usia 77 tahun, lho. Profesi farmasi ini bertanggung jawab terhadap efektivitas dan keamanan penggunaan obat, yang akan digunakan dokter untuk menyembuhkan orang yang sakit. 

Yuk, cari tahu sejarahnya! Berikut penjelasan tentang sejarah Hari Persatuan Farmasi Indonesia dan fakta menarik tentang farmasi yang perlu kamu tahu. 

Baca Juga: Erick Thohir: Holding BUMN Farmasi Mampu Tekan Impor Bahan Baku Obat

1. Sejarah Hari Persatuan Farmasi Indonesia

13 Februari Hari Persatuan Farmasi Indonesia: Ini Sejarahnya Logo PAFI (pafi.or.id)

Persatuan Ahli Farmasi Indonesia yang disingkat PAFI merupakan organisasi farmasi pertama dan tertua di Indonesia. Didirikan pada 13 Februari 1946, organisasi ini menjadi wadah bagi para tenaga ahli farmasi profesi asisten apoteker (AA) ataupun tenaga teknis kefarmasian seluruh Indonesia. Tanggal tersebut akhirnya dijadikan sebagai Hari Persatuan Farmasi Indonesia

Asisten apoteker sendiri merupakan orang-orang yang memiliki tanggung jawab untuk memastikan efektivitas dan keamanan dari penggunaan obat. Tanggung jawab ini merupakan kombinasi dari ilmu kesehatan dan ilmu kimia. 

Pada zaman pemerintahan Belanda, pendidikan asisten apoteker menjadi satu-satunya pendidikan yang dapat dijalankan. Bahkan banyak asisten apoteker yang harus dididik langsung dari negeri Belanda. Hal ini menyebabkan kenapa profesi asisten apoteker lebih dulu terbentuk daripada profesi apoteker.

Tepat pada 13 Februari 1946, para tenaga ahli farmasi berkumpul di Hotel Merdeka Yogyakarta. Hasil dari pertemuan tersebut yaitu terbentuknya PAFI dan diangkatnya Zainal Abidin sebagai ketua dari organisasi tersebut.

Baca Juga: Digitalisasi Kesehatan-Farmasi Berkembang Pesat Saat Pandemik COVID-19

2. Fakta tentang farmasi

13 Februari Hari Persatuan Farmasi Indonesia: Ini Sejarahnya pexels.com/Polina Tankilevitch

Tidak hanya mempelajari obat-obatan

Ternyata farmasi tidak hanya mempelajari obat-obatan saja. Masih banyak produk di luar sana yang juga membutuhkan tenaga farmasi seperti kosmetik, suplemen, minuman, dan makanan. 

Dalam jurusan farmasi sendiri, ilmu yang dipelajari sangat luas. Tidak hanya mempelajari tentang obat-obatan saja, tetapi juga mempelajari tentang produk farmasi lainnya di era modern.

Prospek kerjanya sangat luas

Karena ilmu yang dipelajari sangat luas, peluang kariernya pun begitu luas. Tidak hanya menjadi apoteker, para lulusan farmasi juga bisa bekerja di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), apotek, rumah sakit, perusahaan farmasi, departemen kesehatan, hingga industri obat-obatan. 

Produk makanan dan kosmetik pun juga turut memerlukan jasa dari seorang lulusan farmasi. Kalau tertarik dengan dunia kecantikan, bekerja menjadi konsultan kecantikan maupun terapis kecantikan juga bisa menjadi alternatif. 


Program profesi apoteker

Saat lulus, sarjana farmasi tidak bisa langsung menjadi apoteker. Untuk menjadi seorang apoteker, lulusan S1 farmasi masih harus menempuh program profesi apoteker selama 1 tahun. Setelah menyelesaikan program profesi tersebut, lulusannya akan mengucap sumpah apoteker. Baru deh, sah menjadi apoteker.

Itulah sejarah singkat tentang Hari Persatuan Farmasi Indonesia dan fakta menarik tentang farmasi. Selamat Hari Persatuan Farmasi Indonesia untuk semua tenaga farmasi yang ada di Indonesia!

Writer: Cynthia

Topik:

  • Bella Manoban
  • Sunariyah
  • Stella Azasya
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya