Surabaya, IDN Times - Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) memastikan 12 jenazah dari 13 korban ledakan bom sudah diambil pihak keluarga. Namun, tim DVI Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya masih kesulitan mengidentifikasi satu jenazah atas nama Aloysius Bayu Rendra Wardana.
Bayu, sapaan akrabnya harus terenggut nyawanya setelah menghadang dua bomber di Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) Ngagel Surabaya, Minggu (13/5).
Kabid Dokkes Polda Jatim Kombes Pol Budi Heryadi mengatakan 12 jenazah korban bom Surabaya sudah diambil, namun satu jenazah belum diserahkan kepada keluarganya meski sudah satu pekan berlalu proses identifikasi. Kondisi jenazah yang sudah tidak memungkinkan membuat polisi sulit mencocokan DNA korban.
"Kami harapkan hari ini (20/5) sudah selesai semua dan bisa diambil oleh pihak keluarganya," kata Budi.
Sementara, adik sepupu Bayu, Yossy Martono meminta kepada kepolisian segera memberikan informasi yang pasti terkait jenazah. Keluarga berharap jenazah Bayu segera diserahkan, agar bisa segera dimakamkan.
"Kalau memang belum ya bilang belum. Jangan hari ini, nanti kami ke sana belum bisa diserahkan. Kami nanti akan dihubungi sana atau saya saja yang menghubungi tim DVI," kata dia.
Bayu kerap membantu pengamanan di Gereja SMTB Ngagel, Surabaya. Tubuhnya hancur akibat ledakkan bom, setelah berusaha menghadang sepeda motor yang dikendarai pelaku.
Bayu di mata keluarga dikenal sebagai sosok penolong dan bertanggung jawab. Selain itu, oleh sang istri, ia dikenal suami yang sangat romantis.