Mengenal Jenis Sesar yang Sering Jadi Pemicu Gempa Bumi di Indonesia

Bahaya sesar gempa

Jakarta, IDN Times - Sesar aktif sering disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya gempa bumi. Sesar merupakan patahan lapisan bumi yang mengalami pergeseran.

Diketahui, sesar gempa disebut sebagai penyebab terjadinya gempa Tuban, Jawa Timur, pada pekan lalu. Lantas, apa sebenarnya sesar gempa?

Baca Juga: Apa Itu Sesar Aktif? Ini Penjelasan Sains

1. Pembagian wilayah yang memiliki sesar aktif

Mengenal Jenis Sesar yang Sering Jadi Pemicu Gempa Bumi di IndonesiaGempa bermagnitudo 6,5 melanda Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3/2024). (Dok. BMKG)

Di Indonesia, setidaknya ada 295 sesar aktif yang tersebar dari Pulau Jawa hingga Sulawesi.

Pulau Jawa memiliki 37 sesar aktif, terdiri dari sesar Cimandiri, sesar Grasela, sesar Cirebon, sesar Brebes, sesar Pekalongan, sesar Semarang, serta sesar Kendeng.

Sesar aktif terbesar di Jawa adalah Sesar Lembang yang pernah menyebabkan gempa besar pada 1699, 1834, dan 1900. 

Untuk wilayah Sumatra, ada 55 sesar aktif dengan Zona Subduksi Sumatra. Zona ini pernah menimbulkan gempa megathrust, seperti gempa Aceh 2014 dan gempa Nias 2005.

Sementara, Pulau Sulawesi memiliki 48 sesar aktif, dan Maluku, serta Papua mempunyai 79 sesar aktif.

Baca Juga: Jadi Pemicu Gempa Bawean, Apa Itu Sesar Muria?

2. Jenis sesar gempa yang ada di Indonesia

Mengenal Jenis Sesar yang Sering Jadi Pemicu Gempa Bumi di IndonesiaIlustrasi dampak gempa (Pixabay/Angelo Giordano)

Berdasarkan laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), terdapat beberapa sesar yang menjadi pemicu gempa di Indonesia.

Penamaan sesar gempa menyesuaikan wilayahnya, mulai dari Sesar Muria, Sesar Cugenang, Sesar Opak, Sesar Lembang, Sesar Palu-Koro, Sesar Sumatra, Sesar Jawa, Sesar Meratus, hingga Sesar Bali. 

Sesar Muria diduga menjadi penyebab terjadinya Gempa Tuban. Sesar aktif ini terbentang dari barat laut ke tenggara pulau Jawa.

Sesar Cugenang merupakan sesar aktif yang melintasi sembilan desa di wilayah Cianjur dengan panjang 9 kilometer, meliputi Desa Ciherang, Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Cibulakan, dan Desa Benjot. Untuk area lintasan Sesar Cugenang sendiri dilarang pembangunan permukiman maupun bangunan permanen lainnya. 

Sedangkan, sesar Opak adalah sesar aktif yang membentang di Yogyakarta. Pergeseran sesar ini sering menjadi penyebab gempa yang mengguncang Kota Gudeng.

Kemudian, sesar Lembang membentang sepanjang 30 km terletak di Jawa Barat, dekat Kota Bandung. Sesar ini menjadi salah satu penyebab utama gempa di Bandung. BMKG mencatat pergeseran sesar Lembang mencapai 5,0 mm per tahun.

Sementara, sesar Palu-Koro terletak di Sulawesi Tengah dan menjadi penyebab gempa dahsyat yang terjadi di Palu-Donggala pada 2018. 

Baca Juga: Sesar Sumedang, Patahan Baru yang Akibatkan Gempa di Sumedang

3. BMKG ingatkan ada ancaman baru Sesar Sumatra

Mengenal Jenis Sesar yang Sering Jadi Pemicu Gempa Bumi di IndonesiaIlustrasi dampak gempa bumi (Pexels)

BMKG juga menjelaskan bahaya sesar Sumatra kepada masyarakat di Sumatra Barat. Nyatanya, magnitudo sesar Sumatra tidak begitu besar, namun dampak kerusakannya terasa signifikan. 

"Jadi tidak perlu besar magnitudonya. Magnitudo 6 saja sudah cukup merusak," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, seperti dilansir ANTARA, Minggu, 24 Maret 2024.

Baca Juga: Intensitas Gempa Dipicu Sesar Opak Terus Naik 5 Tahun Terakhir

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya