Profil Fahri Hamzah, Politikus Anti-Jokowi yang Dukung Prabowo-Gibran

Dulu sering kritik Jokowi, sekarang dukung Prabowo-Gibran

Jakarta, IDN Times - Fahri Hamzah, mantan Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat periode (2014-2019), lahir di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 1971. Fahri pernah menjadi staf ahli MPR (1999-2002) dan ketua umum organisasi gerakan mahasiswa Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

Politikus dari Partai Gelombang Rakyat Indonesia (Gelora) ini dulunya tidak sejalan dengan kebijakan Presiden Joko "Jokowi" Widodo. Namun, ia justru menjadi pendukung pasangan calon nomor 02 Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024. 

Fahri Hamzah dikenal karena pandangan kritisnya terhadap pemerintah. Saat ini, ia kembali menjadi sorotan publik karena pernyataannya meminta Indonesia bersatu.

Politikus yang pernah mendapatkan julukan ‘singa parlemen’ oleh Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo itu mengajak masyarakat untuk menggunakan akal sehatnya memilih capres-cawapres pada 14 Februari 2024.

Berikut adalah profil Fahri Hamzah yang IDN Times himpun dari berbagai sumber!

Baca Juga: NasDem Ingatkan Fahri Hamzah Jangan Berlebihan Jilat Prabowo-Gibran

1. Profil Fahri Hamzah

Profil Fahri Hamzah, Politikus Anti-Jokowi yang Dukung Prabowo-GibranFahri Hamzah. Dok. DPR RI

Fahri Hamzah lahir di Sumbawa dari suami-istri bernama H Hamzah Ahmad dan Nurjannah. Orangtua Fahri bekerja sebagai pembuat kopi khas Sumbawa.

Sejak kecil, ia sudah belajar membantu perekonomian keluarga dengan berdagang kopi hingga permen di sekolahnya.

Tahun 1996, ia menikah dengan Farida Briani dan dikaruniai lima anak, yaitu Fayha Haniya, Keneisya, Faris Nabhan, Farah Nashita, dan Fayqa Hanifa.

Fahri terlibat sebagai aktivis 98 yang menuntut Soeharto untuk turun dari jabatan sebagai Presiden RI.

Setelah kejatuhan rezim Soeharto tahun 1998, nama Fahri Hamzah mulai dikenal masyarakat Indonesia karena menjadi anggota legislatif terpilih perwakilan NTB.

Saat menjabat sebagai anggota DPR RI, Fahri pernah mengusulkan pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan alasan korupsi di Indonesia tidak berhasil ditangani.

Baca Juga: Fahri Hamzah Tolak Mentah 2 Poros Koalisi: Bisa Timbulkan Konflik

2. Latar belakang pendidikan Fahri Hamzah

Profil Fahri Hamzah, Politikus Anti-Jokowi yang Dukung Prabowo-GibranMantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah. Dok. DPR RI

Perjalanan panjang Fahri Hamzah dalam kancah politik didukung oleh ilmu pengetahuannya yang tinggi. Fahri memulai pendidikan strata satu (S1)-nya dengan mengambil jurusan pertanian di Universitas Mataram, NTB, tahun 1990-1992. 

Kemudian, ia juga mengambil S1 Ekonomi di Universitas Indonesia, lalu meneruskan program magister Ilmu Kebijakan Publik di kampus yang sama. Tahun 1997, Fahri berhasil menamatkan S2 di UI. Ia juga pernah menempuh pendidikan di University of Strathclyde Glasgow, Skotlandia. 

Baca Juga: Fahri Hamzah Yakin Prabowo Bisa Berantas Korupsi di Indonesia

3. Kontroversi Fahri Hamzah dalam politik Indonesia

Profil Fahri Hamzah, Politikus Anti-Jokowi yang Dukung Prabowo-GibranProfil Fahri Hamzah. Dok. DPR RI

Kritikan-kritikan Fahri Hamzah terhadap pemerintah Indonesia seringkali berujung menjadi kontroversi. Berikut beberapa di antaranya:

  • Skandal politik ‘Papa Minta Saham’ dalam kasus PT Freeport Indonesia (2015)

Kasus ini mencatut nama Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dilakukan Setya Novanto, Ketua DPR saat itu tentang permintaan saham PT Freeport Indonesia.

Hal itu membuat Setya terseret kasus pencatutan nama Presiden Jokowi dalam perpanjangan kontrak Freeport Indonesia.

Dalam kasus itu, Fahri menuduh Kejaksaan Agung bermain dengan Presdir Freeport karena tidak kunjung menyerahkan rekaman asli percakapan kasus tersebut yang dikenal sebagai kasus 'Papa Minta Saham.' Atas kasus tersebut, ia sempat didesak untuk mundur dari pimpinan DPR RI dan mendapat teguran keras dari Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini. 

  • Opini pribadi soal pembubaran KPK (2016)

Fahri Hamzah diketahui pernah mengajukan pembubaran KPK lantaran menurutnya KPK gagal membangun Indonesia yang bersih dari korupsi selama bertahun-tahun. 

  • Diberhentikan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) (2016)

Kekritisan Fahri Hamzah membuatnya sering bertolak belakang dengan partainya sendiri, PKS. Alhasil, Fahri diberhentikan dari PKS karena dianggap terlalu banyak mulut dan sering membela Setya Novanto di berbagai kasus dugaan korupsi.

  • Sebut kasus korupsi e-KTP omong kosong (2017)

Fahri pernah menggegerkan Indonesia dengan menyebut kasus korupsi e-KTP omong kosong. Padahal, di pengadilan para pejabat terduga korupsi terbukti bersalah dan dijatuhi pidana. Akhirnya, KPK angkat bicara dan menuding ia membela rekan-rekannya.

  • Kasus Bank Century (2018)

Fahri Hamzah yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI kala itu sempat menilai bahwa kasus Bank Century tidak akan dilanjutkan oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan dan KPK. Saat itu, ia menduga bahwa ada banyak konflik kepentingan yang terjadi dalam KPK sehingga meminta Mabes Polri mengambil alih kasus tersebut. 

  • Berlawanan dengan pemerintahan Jokowi (2014-2019)

Selama 2 periode kabinet Jokowi berjalan, Fahri Hamzah adalah salah satu politikus yang banyak menentang kebijakannya. Tidak jarang, ia mengkritik kinerja Presiden Jokowi.

Demikian profil Fahri Hamzah, Politikus anti Jokowi yang sekarang dukung Prabowo-Gibran.

 

Mari baca lebih lanjut profil politisi lainnya atau berita terupdate hanya di IDN Times.

Baca Juga: Fahri Hamzah: Makan Gratis ala Prabowo Bisa Jalan Asal APBN Tak Bocor

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari
  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya