Kapan Malam 1 Suro 2023? Ketahui Sejarah dan Tradisi Sakralnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Malam 1 Suro sebentar lagi tiba. Tidak hanya sebagai pertanda pergantian tahun dalam kalender Jawa, malam 1 Suro juga menjadi malam sakral bagi masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat suku Jawa. Biasanya, masyarakat akan melakukan berbagai tradisi untuk merayakan malam 1 Suro.
Pada tahun ini, malam 1 Suro akan jatuh pada bulan Juli 2023. Lalu, kapan malam 1 Suro 2023 tiba? Yuk, simak selengkapnya di artikel ini!
1. Kapan malam 1 Suro?
Malam 1 Suro adalah malam sebelum memasuki bulan Suro. Malam 1 Suro biasanya sering diidentikkan dengan datangnya 1 Muharram yang ada pada kalender Hijriah. Meski begitu, kalender yang digunakan dan perhitungan tahun pertama pada kedua bulan ini berbeda.
Dilansir situs web Kemenag RI, peringatan 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharam yang merupakan tahun baru Islam. Perbedaannya adalah memperingati 1 Suro didasarkan pada perhitungan tahun pertama yang diawali Rabu Wage atau lebih dikenal Aboge.
Menurut SKB Tiga Menteri Tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2023, pada tahun ini, tanggal 1 Muharram 1445 H jatuh pada Rabu, 19 Juli 2023. Untuk itu, tanggal tersebut juga menjadi tanggal yang sama dengan peringatan 1 Suro.
Jadi, kapan malam 1 Suro? Malam 1 Suro jatuh pada Selasa malam, 18 Juli 2023. Pasalnya, malam 1 Suro diperingati pada malam hari setelah waktu magrib sehari sebelum tanggal 1 Suro.
Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan pergantian hari antara kalender Jawa dan kalender Masehi. Pada kalender Jawa, pergantian hari dimulai saat matahari terbenam dari hari sebelumnya. Sedangkan pada kalender Masehi, pergantian hari terjadi saat tengah malam.
2. Sejarah penetapan malam 1 Suro
Kembali dilansir situs web Kemenag RI, kata "suro" merupakan salah satu nama bulan dalam Tahun Saka. Satu Suro menjadi peringatan tahun baru dalam agama Buddha. Bulan Suro dianggap sebagai bulan sakral oleh masyarakat suku Jawa.
Editor’s picks
Pada bulan ini, ada satu malam yang juga dianggap sangat sakral, yaitu malam 1 Suro. Tradisi turun-temurun peringatan malam 1 Suro lekat dengan masyarakat suku Jawa yang masih berpegang terhadap tradisi leluhur.
Sebenarnya, tradisi malam 1 Suro dimulai saat masa pemerintahan Sultan Agung. Diketahui saat itu, umumnya masyarakat masih mengikuti penanggalan tahun Saka. Kemudian, kala itu kalender Jawa menjadi inisiatif Sultan Agung untuk memperluas ajaran Islam di Jawa dengan membuat sistem penganggalan Aboge. Sistem penanggalan tersebut merupakan tahun Hijriah yang digunakan sebagai sistem penanggalan Muslim Jawa.
Sistem penanggalannya terkadang berjarak 1 hari lebih lama. Angka tahunnya juga menggunakan tahun Jawa yang lebih muda 78 tahun dari tahun Masehi. Untuk tahunnya, tetap menggunakan tahun Saka. Namun, perhitungannya diubah menjadi sistem tarikh qamariyah atau kalender Hijriah.
3. Tradisi malam 1 Suro
Pada malam 1 Suro, biasanya masyarakat mengadakan ritual tradisi iring-iringan atau biasa dikenal dengan sebutan kirab. Beberapa daerah yang melangsungkan tradisi ini di antaranya Surakarta dan Yogyakarta.
Di Yogyakarta, tradisi iring-iringan pada peringatan malam 1 Suro identik dengan keris dan benda pusaka sekaligus adanya gunung tumpengan hasil bumi. Sementara itu, di Surakarta, terdapat kirab dan hewan khas kebo bule di peringatan 1 Suro.
Tidak hanya itu saja, kirab yang ada di Surakarta biasanya diikuti ribuan orang, termasuk Raja beserta keluarga dan kerabatnya, abdi dalam wilayah Solo Raya, sampai masyarakat umum.
Tidak hanya ada kirab yang menjadi simbol tradisi malam 1 Suro, terdapat juga beberapa hal yang biasa dilakukan saat malam 1 Suro, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Tapa mbisu (membisu) yaitu dengan barhati-hati dan menjaga ucapan untuk senantiasa mengucapkan hal-hal yang baik
- Siraman malam 1 Suro
- Banyak berziarah
- Jasaman pusaka atau merawat pusaka yang menjadi warisan leluhur
- Melakukan larung sesaji atau ritual sedekah alam
Demikian informasi mengenai kapan malam 1 Suro 2023 beserta sejarah dan tradisinya. Pada malam itu, juga terdapat tradisi yang kerap diangap sakral dan keramat. Semoga bermanfaat!
Penulis: Fanny Haristianti