Jakarta, IDN Times - Staf Khusus Presiden Joko Widodo Gracia Billy Mambrasar, mengaku salah dan meminta maaf atas ucapannya di media sosial yang menimbulkan polemik.
Melalui akun pribadi Billy @kitongbisa, ia sadar bahwa setiap ucapan dan perilakunya kini menjadi perhatian publik.
Oleh sebab itu, ia meminta doa dari masyarakat agar bisa lebih amanah dalam menjalankan jabatannya sebagai pejabat publik.
"Part 7:Adpun sy mengakui bhw sbg Pejabat Publik,sy bertanggung jwb utk bekerja bagi sluruh msykt Indonesia.Mohon dukungannya agar sy bekerja secara amanah, objektif&jujur u/seluruh bangsa Indonesia,apapun agamanya& sukunya.Mohon doanya&maafkan kekhilafan sy #StafsusRasaBuzzeRp," cuit Billy, Minggu (1/12).
Sebelumnya, Sabtu (30/11), Billy mengadakan pertemuan kerja dengan staf khusus millennial Presiden lainnya. Usai pertemuan dia mengunggah cuitan dengan menyertakan kata “kubu sebelah” yang kemudian viral dan menjadi trending topik di Twitter.
“Stlh membahas ttg Pancasila (yg bikin kubu sebelah megap2), lalu kerja mendesign kartu Pra-kerja di Jkt, lalu sy ke Pulau Damai penuh keberagaman: BALI! Utk mengisi materi co-working space,mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda,utk pengurangan pengangguran&angka kemiskinan.” Kata Billy.
Tidak lama berselang, pendiri Kitongbisa ini kemudian diserang oleh warganet melalui tagar #StafsusRasaBuzzeRp.
Sekitar pukul 21.40 WIB, cuitan Billy tersebut sudah hilang dan menggantinya dengan penjelasan soal cuitan sebelumnya.
“Untuk yg salah mengartikan "KUBU SEBELAH", maksud saya dari KUBU SEBELAH adalah HATERS atau ORANG2 PESIMIS terhadap progress kinerja saya.. Jgn diartikan kubu sebelah seperti lagi jaman Pilpres, TIDAK ADA hubungannya kesitu.. Krn saya tdk bermaksud ke arah situ!” Tutur Billy.
Tak cukup di situ, Billy kembali mencuit. Dia memohon maaf atas kesalahpahaman yang terjadi gara-gara cuitannya yang menyebut kubu sebelah.
"Part 1: Assalamu'alaikum dan salam sejahtera utk kita semua. Sy pertama memohon maaf atas kesalahpahaman yg muncul krn salah 1 cuitan sy yg menggunakan kata yg menimbulkan multitafsir, yaitu kata: "Kubu".