Daging Hasil Dam dan Kurban Saat Haji Akan Diolah Jadi Rendang di Solo

Daging akan diolah dengan teknologi tinggi

Jeddah, IDN Times - Daging kambing hasil dari hewan dam (bayar denda saat haji) dan kurban petugas dan jemaah haji yang berhasil dikumpulkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2023 M/1444 H, akan diolah menjadi rendang.

Selanjutnya daging rendang tersebut dibagikan kepada fakir miskin dan masyarakat di daerah terluar dan terpencil di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Presdir PT Halalan Globanlindo Utama, Fitriani Mamonto.

Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Khalilurahman mengatakan, pada musim haji tahun ini, PPIH berhasil mengumpulkan 3.166 ekor kambing dam (denda) dan kurban dari petugas dan jemaah haji. Selanjutnya daging dari kambing dam dan kurban tersebut diolah dan kemudian dikirim ke Indonesia.

Dalam proses pengiriman, daging akan diberikan oleh RPH (Rumah Potong Hewan) Alokishia kepada PT Hati Barokah Investama, kemudian diberikan kepada PT Halal Globalindo Utama, lalu diberikan ke PT Halalan Thoyiban untuk diolah. 

Baca Juga: [FOTO] Pasar Kambing Makkah, Tempat Beli-Sembelih Hewan Dam dan Kurban

1. Daging diolah di Solo

Daging Hasil Dam dan Kurban Saat Haji Akan Diolah Jadi Rendang di SoloPasar Kambing di Saraya, Makkah (IDN Times/Sunariyah)

Fitriani mengungkapkan, dalam satu kambing, yang akan diolah menjadi rendang hanya dagingnya saja sekitar 3-4 kilogram. 

"Satu kambing bisa dijadikan 20 kantong (pouch). Satu porsi daging siap santap ini untuk satu porsi, satu orang. Akan dibagikan ke mustahiq dan pengentasan kemiskinan ekstrem," uajrnya.

"Dalam satu rumah akan dilihat datanya, kalau jumlah anggota keluarganya 2-6 orang akan dibagikan 2-3 karton," lanjut Fitriani.

Daging yang akan diolah merupakan daging kambing pilihan tanpa lemak. Daging tersebut nantinya dibawa ke pabrik di Solo, dan dikemas dengan ukuran 150 gram per kantong.

"Diperkirakan akan ada 60 ribu kantong untuk disebarkan. Nanti setelah matang dan dikemas dalam kantong akan dilihat apa benar jumlahnya segitu, mudah-mudahan bisa lebih karena pengolahannya daging saja tanpa tulang," jelasnya.

2. Diolah dengan teknologi tinggi

Daging Hasil Dam dan Kurban Saat Haji Akan Diolah Jadi Rendang di SoloPasar Kambing di Saraya, Makkah (IDN Times/Sunariyah)

Fitriani memastikan, proses pengemasan menggunakan teknologi canggih, sehingga tidak perlu tambahan pengawet. Daging siap saji akan dikemas lalu divakum, dan dalam waktu satu tahun harus dihabiskan.

Daging siap saji ini, ujar Fitriani, menjadi inovasi terbaru alternatif makanan bantuan darurat, seperti saat bencana alam. Bahkan, daging siap saji ini juga menjadi cara untuk mengentaskan stunting tanpa membebankan kepada APBN.

"Inovasi ini sangat luar biasa sekali. Selama ini kami hanya mereka-reka apa bisa jalan atau tidak. Alhamdulillah dengan adanya kerja sama dan berkoordinasi dengan pihak Baznas, harus saling bersinergi," katanya.

Baca Juga: Biaya Bayar Dam Haji Minimal 600 Riyal, untuk Apa Saja?

3. Target awal September sudah dibagikan

Daging Hasil Dam dan Kurban Saat Haji Akan Diolah Jadi Rendang di SoloPasar Kambing di Saraya, Makkah (IDN Times/Sunariyah)

Fitriani mengaku senang dalam pengiriman perdana daging dam ke Indonesia, banyak pihak yang terlibat dan antusias menyelesaikan segala prosesnya agar bisa sampai ke Indonesia.

"Sangat luar biasa. Baznas juga selalu koordinasi dengan pihak Dirjen Kemenag," ucapnya.

Targetnya, akhir Agustus proses pengolahan sudah selesai di Indonesia dan bisa dibagi-bagikan pada awal September. Fitri berharap launching produk ini bisa dihadiri oleh Presiden.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya