Haji Ramah Lansia, 663 Jemaah Haji Ditanazulkan

Tanazul dengan memanfaatkan kursi pesawat yang kosong

Jeddah, IDN Times - Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat mengungkapkan, hingga Kamis (13/7/2023), jemaah haji yang ditanazulkan atau dipulangkan lebih cepat ke Tanah Air sebanyak 663 orang. Jumlah tersebut terdiri dari jemaah yang sudah diterbangkan ke Tanah Air maupun yang masih menunggu untuk dipulangkan.

"Kita fokus bagaimana mengisi seat (kursi pesawat) yang kosong, baik karena (jemaah sebelumnya) meninggal dunia ataupun pada saat kedatangan ada beberapa kursi pesawat yang tidak terisi, ini kita akan coba isi," ujar Arsad di kantor Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Bandara Internasional King Abdul Azis Jeddah, Arab Saudi, Kamis.

Dengan cara tersebut, jelas Arsad, diharapkan dapat membantu mempercepat pemulangan jemaah-jemaah haji lanjut usia (lansia).

"Saya rasa ini konsen kita karena tahun ini kita mengusung tema Haji Ramah Lansia," lanjutnya.

Baca Juga: Menag Minta Jemaah Haji Lansia dan Risti Prioritas Pulang Lebih Cepat

1. Untuk tanazul harus ada medical record jemaah

Haji Ramah Lansia, 663 Jemaah Haji DitanazulkanJemaah haji yang sakit saat haji 2023. (IDN Times/Sunariyah)

Menurut Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Keberangkatan (Yanpul) Daerah Kerja (Daker) Bandara Sri Darfatihati, keputusan seorang jemaah ditanazulkan atau tidak merupakan wewenang dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), yang akan berkoordinasi dengan maskapai penerbangan, baik Garuda Indonesia maupun Saudi Airlines.

"Syaratnya harus ada medical record (jemaah). Dokter KKHI menghubungi dokter maskapai, kemudian KKHI berkoordinasi dengan Yanpul (bandara) untuk tanazul," ujar Sri di kantor Daker Bandara PPHI.

Untuk tanazul, lanjutnya, harus satu maskapai. Misal waktu berangkat jemaah haji tersebut menggunakan pesawat Garuda, maka saat ditanazulkan (pulang lebih cepat) juga harus menggunakan pesawat Garuda.

Sejauh ini, kata Sri, paling banyak tanazul dalam 1 penerbangan hingga 7 orang. "Sebagian besar karena sakit," ucapnya.

2. KKHI Madinah gelar medical check up untuk skrining tanazul

Haji Ramah Lansia, 663 Jemaah Haji DitanazulkanJemaah haji yang sakit saat haji 2023. (IDN Times/Sunariyah)

Untuk skrining atau seleksi jemaah yang akan ditanazulkan, KKHI Daker Madinah menggelar Medical Check Up (MCU) bagi jemaah haji risiko tinggi (risti). Langkah ini sekaligus untuk menekan angka kesakitan dan kematian jemaah haji gelombang dua, yang sudah bergeser ke Madinah untuk melaksanakan ibadah Arbain. MCU dilaksanakan secara bertahap mulai 11 Juli 2023 

"Selain untuk menekan angka kesakitan dan kematian jemaah haji di Madinah, MCU ini kami jalankan untuk seleksi jemaah haji yang membutuhkan program tanazul melalui Bandara Haji Madinah," ujar Kasie Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Madinah dr. Thafsin Alfarizi.

Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) sebelumnya telah menyeleksi jemaah haji risti yang akan menjalani MCU. Seleksi ini sudah dilakukan setiap hari oleh TKHK melalui pemeriksaan rutin yang dilaksanakan di kloter.

Melalui MCU ini, jemaah haji menjalani pemeriksaan seperti pengukuran tekanan darah, pengukuran EKG, dan pengukuran kimia darah. Ada juga pelayanan lain seperti poli jantung, paru, penyakit dalam, dan psikiatri. Selanjutnya hasil pemeriksaan akan diberikan rekomendasi oleh dokter spesialis di KKHI.

Baca Juga: Banyak Jemaah Haji Batuk Pilek, Dipastikan Tak Perlu Karantina di RI

3. Koper jemaah yang wafat dikembalikan ke keluarga

Haji Ramah Lansia, 663 Jemaah Haji DitanazulkanDirektur Bina Haji Kemenag Arsad Hidayat (Dok. Kemenag)

Sementara untuk jemaah haji yang wafat di Arab Saudi, Arsad mengatakan, barang-barang atau kopernya tetap dibawa pulang ke Tanah Air. Koper-koper itu diangkut oleh maskapai penerbangan yang satu embarkasi dengan jemaah wafat tersebut.

"Untuk koper jemaah yang wafat akan dibawa oleh maskapai. Semaksimal mungkin dibawa dengan pesawat satu embarkasi, meskipun tidak satu kloter," jelasnya.

Koper tersebut selanjutnya diserahkan kepada keluarga jemaah haji yang wafat. "Saya kira itu salah satu upaya kita bagaimana barang-barang jemaah tetap bisa dikembalikan ke keluarganya," ucap Arsad.

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya