Survei: 67 Persen Masyarakat Sudah Gak Tahan Mau Liburan di New Normal

13 Jul 2020, 19:11 WIB

IDN Times/Dewi Suci

Jakarta, IDN Times - Alvara Research Center merilis hasil survei tentang new normal. Dari 1.225 responden, 67 persen di antaranya memiliki rencana untuk berlibur dengan keluarga jika new normal sudah berlaku.

Destinasi yang akan dikunjungi yaitu, pantai, pegunungan, wisata kuliner dan mal. Pantai menjadi destinasi favorit dengan 56,8 persen.

"Pemerintah perlu berhati-hati dalam melakukan komunikasi new normal kepada publik, karena keinginan masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah cukup tinggi," ujar CEO Alvara Research Center Hasanuddin pada rilis yang IDN Times terima pada Senin (13/7/2020).

Survei tersebut menggunakan mix methods yaitu melalui online survey dan mobile assisted phone interview yang dilakukan berbagai peneliti di dunia di era pandemik COVID-19. Survei itu dilakukan pada 22 Juni-1 Juli 2020. Survei ini memiliki margin error 2.85 persen.

1. Sebanyak 54,5 persen publik tidak setuju anak kembali masuk sekolah saat new normal

Siswa hari pertama masuk sekolah dengan seragam (IDN Times/Indah Permata Sari)

Selain itu, Hasanuddin juga menjelaskan bahwa 54,5 persen publik tidak setuju anaknya kembali masuk sekolah saat new normal. Sedangkan, 45,5 persen menyatakan setuju.

Harapan mayoritas publik jika sekolah kembali masuk saat new normal adalah menyangkut protokol kesehatan seperti, menyediakan tempat cuci tangan, masker dan vitamin.

"Selain itu, diharapkan pula sekolah memberlakukan sif masuk," tuturnya.

2. Penggunaan internet saat pandemik COVID-19 meningkat tajam

Ilustrasi PPDB (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Pada survei tersebut, dijelaskan pula tentang konsumsi internet yang meningkat tajam di era pandemik COVID-19. Internet digunakan oleh publik untuk menggantikan kegiatan tatap muka.

Hasanuddin mengatakan, 48,7 persen publik menggunakan akses internet selama minimal 7 jam dalam sehari.

"Messaging 86,5 persen, browsing 80,6 persen dan jejaring sosial 70,3 persen," ujarnya.

3. Aktivitas internet dilakukan untuk hiburan dan pekerjaan

Ilustrasi Bekerja (IDN Times/Uni Lubis)

Hasanuddin menjelaskan, aktivitas internet dilakukan untuk hiburan dan pekerjaan. Melalui video streaming 55 persen, email 53,6 persen dan download 53,5 persen.

"Aktivitas publik sebelum pandemik dilakukan offline saat ini mulai bergeser menjadi online seperti silaturahmi, belanja, pembayaran dan transaksi perbankan," ujarnya.