Survei: 74,6 Persen Responden Tak Setuju Pemilu 2024 Ditunda
.jpg)
Jakarta, IDN Times - Lembaga survei Indonesia Polling Stations (IPS) melakukan jajak pendapat terkait dengan adanya isu penundaan pemilu 2024. Hasilnya, mayoritas responden tak sepakat dengan adanya penundaan pemilu 2024.
Survei ini dilakukan pada 8-18 Maret 2022 dengan melibatkan 1.220 responden. Survei menggunakan metode margin of error 2,8 persen tingkat kepercayaan 95 persen.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara tatap muka. Responden yang terlibat dalam survei ini yakni 40 persen tinggal di perkotaan dan 60 persen di pedesaan.
1. 74,6 persen responden tak mau Pemilu 2024 ditunda
.jpg)
Dalam survei ini, 74,6 persen tak setuju bila pemilu 2024 ditunda. 15,2 persen responden lainnya menyatakan setuju.
Sementara, ada 10.2 persen responden mengaku tidak tahu/tidak jawab. Berdasarkan keterangan IPS, survei ini bisa membantah pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang menyebut mayoritas ingin pemilu 2024 ditunda.
2. 35,9 persen responden menyatakan penundaan pemilu bertentangan dengan konstitusi
Selain itu, 35,9 persen responden menyatakan, penundaan pemilu 2024 itu bertentangan dengan UUD 1945. Hal itu merupakan pelanggaran konstitusi.
20,3 persen responden lainnya menyatakan penundaan pemilu 2024 rawan terjadi kerusuhan. Responden menggambarkan kerusuhan itu mirip pada peristiwa 1998.
Tak hanya itu, 18,4 persen responden menyatakan penundaan pemilu hanya akan menjatuhkan kredibilitas Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
3. Elektabilitas partai politik, tertinggi PDIP
IPS juga melakukan survei terhadap elektabilitas partai politik. Dalam survei kali ini, PDI Perjuangan menjadi partai politik yang paling tinggi.
Berikut 8 partai dengan eletabilitas tertinggi:
- PDI Perjuangan: 20,9 persen
- Gerindra: 16,5 persen
- Golkar: 11,4 persen
- Demokrat: 8,4 persen
- PKS: 7,7 persen
- PKB: 7,1 persen
- NasDem: 5,5 persen
- PAN: 2,6 persen
