Survei Puspol Indonesia: Prabowo Ungguli Anies dan Ganjar
Jakarta, IDN Times - Prabowo Subianto ternyata masih memiliki peluang besar untuk maju dalam bursa pemilihan presiden 2024. Hal ini setidaknya terungkap dalam hasil survei yang digelar Pusat Polling (Puspol) Indonesia pada 20-29 April 2021.
Dalam survei yang melibatkan 1.600 responden tersebut, sebanyak 66,2 persen menilai Prabowo pantas menjadi calon presiden. Sementara Sandiaga Uno dinilai responden pantas menjadi calon wakil presiden dengan persentase 54,4 persen.
1. Prabowo ungguli Anies dan Ganjar dalam elektabilitas capres
Jika diurutkan berdasarkan persentase elektabilitas capres tertinggi, Prabowo memiliki persentase 20,9 persen, diikuti Anies Baswedan dengan persentase 15,4 persen, dan Ganjar Pranowo 13,8 persen.
Berdasarkan asal daerah, responden yang memilih Prabowo sebagai calon presiden lebih banyak berasal dari daerah Sulawesi dengan persentase 31,7 persen, kemudian Anies unggul di daerah DKI Jakarta, Banten, dengan persentase 28,5 persen dan Ganjar dipilih lebih banyak oleh daerah asal Yogyakarta serta Jawa Tengah dengan persentase 50 persen.
2. Anies dan Sandi jadi capres pilihan yang mewakili generasi muda
Walaupun Prabowo unggul secara keseluruhan dalam survei elektabilitas capres, namun Anies, Ganjar dan Sandi mengungguli Prabowo dalam hal pilihan capres yang mewakili generasi muda.
Anies dipilih paling banyak mewakili generasi muda dengan persentase sebanyak 16,6 persen, kemudian disusul oleh Sandi sebesar 15,8 persen. Sedangkan Prabowo berada di urutan keempat capres yang mewakili generasi muda sebesar 12,5 persen yang angkanya juga di bawah Ganjar Pranowo yaitu 12,8 persen.
3. Responden dipilih secara acak
Untuk mendapatkan hasil survei terkait penakaran peluang capres 2024, Puspol Indonesia melakukan survei melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner terstruktur dengan sampel sebanyak 1.600 responden yang dipilih secara acak dan digelar pada rentang waktu 20-29 April 2021.
Kemudian, dari ukuran sampel 1.600 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error sekitar kurang lebih 2,45 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen yang unit sampling primer survei (PSU) nya adalah desa/kelurahan dengan sampel kelurahan yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
