Biografi Soepomo, Perancang UUD 1945 dari Keluarga Priayi

Ia sempat mengenyam pendidikan di Belanda

Jakarta, IDN Times - Masyarakat Indonesia mungkin tak banyak yang tahu sosok satu ini. Padahal Soepomo adalah pahlawan nasional yang dikenal sebagai arsitek Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 bersama Muhammad Yamin dan Sukarno.

Soepomo termasuk salah satu pahlawan yang berasal dari keluarga priayi. Wah, penasaran kan bagaimana biografi pahlawan kita yang satu ini? Yuk, simak rangkuman singkat perjalanan hidup Soepomo.

1. Soepomo melanjutkan pendidikan di Belanda dan mengambil disertasi tentang sistem agraria tradisional

Biografi Soepomo, Perancang UUD 1945 dari Keluarga PriayiSoepomo (IKPNI)

Dilansir dari berbagai sumber, Soepomo adalah putra pertama dari 12 bersaudara. Ia terlahir dari Raden Ayu R. Wignjodipuro dan Raden Tumenggung S. Wignjodipuro. Sebagai putra keluarga priyayi, Soepomo mendapatkan kesempatan untuk meneruskan pendidikannya di ELS (Europeesche Lagere School) di Boyolali (1917), MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Solo pada tahun 1920.

Dia juga menyelesaikan pendidikan kejuruan hukum di Bataviasche Rechtsschool, Batavia, pada tahun 1923. Di tahun 1924 dan 1927, Soepomo melanjutkan pendidikan di Rijksuniversiteit Leiden, di Belanda.

Dalam disertasinya itu, Soepomo mengupas sistem agraria tradisional di Surakarta dan menganalisis hukum-hukum kolonial yang berkaitan dengan pertanahan di wilayah Surakarta secara tajam, namun dengan bahasa yang halus dan tidak langsung.

Soepomo kemudian ditunjuk sebagai pegawai negeri pemerintah Hindia Belanda yang diperbantukan pada Ketua Pengadilan Negeri Sragen (Soegito 1977).

2. Pemikiran Soepomo sering dikaitkan dengan fasisme

Biografi Soepomo, Perancang UUD 1945 dari Keluarga PriayiSoepomo (biografipahlawan.com)

Pada sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengajukan Dasar Negara Indonesia Merdeka yang terdiri dari persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir batin, musyawarah dan keadilan sosial.

Dilansir dari ikpni.or.id, sejak pertama kali disampaikan di depan Sidang BPUPKI 75 tahun lalu, pemikiran Soepomo tentang konsep negara integralistik sudah langsung menuai perdebatan seru. Bahkan, pemikirannya menimbulkan kontroversi karena sering dikaitkan dengan fasisme dan otoritarianisme yang mengekang kebebasan dan hak-hak individual.

Tapi terlepas dari debat itu, pemikiran Soepomo terbukti kemudian mampu menjelma dalam praktik politik kenegaraan era Demokrasi Terpimpin Sukarno hingga ke era Orde Baru Soeharto.

3. Soepomo menjadi ketua panitia kecil perancang UUD 1945

Biografi Soepomo, Perancang UUD 1945 dari Keluarga PriayiSoepomo (inlis.kedirikota.go.id)

Soepomo kemudian ditunjuk sebagai ketua panitia kecil perancang UUD yang bertugas merancang dan menyempurnakan naskah UUD yang merupakan hasil rancangan dasar negara Indonesia. Naskah UUD tersebut dirumuskan pada 22 Juni 1945 dan dikenal dengan nama piagam Jakarta.

Soepomo meninggal akibat serangan jantung di Jakarta pada tanggal 12 September 1958. Saat itu usianya 55 tahun. Jenazahnya dikebumikan di pemakaman keluarga kampung Yosoroto, Solo.

Memperingati HUT ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, IDN Times meluncurkan kampanye #MenjagaIndonesia. Kampanye ini didasarkan atas pengalaman unik dan bersejarah bahwa sebagai bangsa, kita merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI dalam situasi pandemik COVID-19, di saat mana kita bersama-sama harus membentengi diri dari serangan virus berbahaya. Di saat yang sama, banyak hal yang perlu kita jaga sebagai warga bangsa, agar tujuan proklamasi kemerdekaan RI, bisa dicapai.

Baca Juga: 5 Pahlawan Wanita, Keberanian dan Pengabdiannya Menginspirasi

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Jumawan Syahrudin
  • Bella Manoban
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya