Luhut: Virus Corona Tidak Kuat Bertahan di Cuaca Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa virus corona atau COVID-19 tidak kuat bertahan di Indonesia lantaran cuacanya cenderung panas.
"Dari hasil modelling, cuaca Indonesia yang panas dan humidity tinggi, maka untuk COVID-19 itu gak kuat," ujar Luhut dalam keterangan persnya yang disirarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/4).
1. Luhut ingatkan tetap jaga jarak
Meski diperkirakan virus itu tidak kuat bertahan di Indonesia, Luhut tetap mengimbau masyarakat untuk menjaga jarak. Pemerintah sendiri juga sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Namun kalau jaga jarak tidak dilakukan ya tidak berarti. Makanya sekarang tergantung kita," jelas Luhut.
Baca Juga: Pemerintah Tak Larang Warga Mudik, Begini Penjelasan Menteri Luhut
2. Pemerintah akan atur angkutan umum sesuai protokol kesehatan
Editor’s picks
Selain itu, Luhut menyampaikan, pemerintah dan seluruh aparat akan melakukan langkah-langkah agar angkutan umum atau moda transportasi bisa sesuai protokol kesehatan COVID-19.
"Ini akan berdampak pada harga-harga angkutan kalau memang ada juga yang mudik. Karena bisa satu mobil, satu bus yang berpenumpang 40 mungkin hanya tinggal 20 sehingga tentu harganya bisa melonjak," tutur Luhut.
3. Luhut minta media bantu sosialisasikan protokol kesehatan
Selanjutnya, Luhut meminta masyarakat untuk disiplin mengikut protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. Ia juga meminta media massa untuk bantu menyosialisasikan protokol kesehatan itu.
"Tapi kalau kita bisa disiplinkan masyarakat dan bantuan media berikan berita yang pas, dan jaga jarak, maka itu sangat membantu," ucap dia.
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com
Baca Juga: Luhut: Libur Pengganti Lebaran Usai COVID-19 Kemungkinan Akhir Tahun