Warga NTT yang Rumahnya Rusak Berat karena Bencana Dapat Rp50 Juta

Pemerintah juga akan beri dana tunggu hunian pada warga

Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan untuk rumah-rumah warga yang rusak akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Doni menyebut, bagi warga yang rumahnya mengalami rusak berat, akan diberi bantuan sebesar Rp50 juta.

"BNPB itu akan membangun rumah yang rusak berat, rusak sedang, rusak ringan, di mana anggaran yang disiapkan untuk rusak berat Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta," kata Doni dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).

Baca Juga: Jokowi Minta Kebutuhan Pengungsi Bencana NTT-NTB Cepat Disalurkan

1. Pemerintah juga akan berikan dana tunggu hunian pada warga agar tak menumpuk di pengungsian

Warga NTT yang Rumahnya Rusak Berat karena Bencana Dapat Rp50 JutaBanjir Bandang NTT (dok. BNPB)

Selain itu, pemerintah juga akan memberikan dana tunggu hunian kepada korban bencana. Hal itu diberikan guna mengurangi kerumunan di tempat pengungsian.

"Kami akan upayakan pengungsi bisa semaksimal mungkin untuk menyewa rumah keluarga mereka dengan cara memberikan dana tunggu hunian kepada tiap keluarga setelah pemerintah daerah mengajukan usulan ke BNPB," jelas Doni.

Namun, Doni tidak merinci lebih jauh berapa nominal dana yang akan diberikan pemerintah kepada warga terdampak bencana.

2. Pemerintah juga akan kirimkan alat tes rapid antigen untuk screening warga yang mengungsi

Warga NTT yang Rumahnya Rusak Berat karena Bencana Dapat Rp50 JutaPetugas medis melakukan rapid tes antigen COVID-19 kepada calon penumpang Kereta Api (KA) di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Senin (21/12/2020) (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Bukan hanya itu, pemerintah juga akan mengirimkan alat tes rapid antigen. Alat itu dikirim agar bisa melakukan screening kepada masyarakat yang mengungsi.

"BNPB bersama Kemenkes menyalurkan alat rapid antigen ke seluruh daerah agar bisa screening bagi warga, termasuk rombongan dari luar, TNI/Polri, dan relawan," ucap Doni.

Baca Juga: Kirim Logistik Bencana NTT, BNPB Terbangkan 4 Helikopter

3. BNPB laporkan terdapat 128 korban jiwa akibat bencana di NTT

Warga NTT yang Rumahnya Rusak Berat karena Bencana Dapat Rp50 JutaBanjir Bandang NTT (dok. BNPB)

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 128 orang meninggal dunia akibat bencana alam berupa banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah di NTT. 

"Total warga meninggal dunia berjumlah 128 warga meninggal dunia selama cuaca ekstrem berlangsung di beberapa wilayah tersebut, dengan rincian Kabupaten Lembata 67 orang, Flores Timur 49, dan Alor 12," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan tertulis, Selasa (6/4/2021).

BNPB menyebut cuaca ekstrem dampak siklon tropis Seroja masih berpotensi terjadi di kawasan NTT dalam beberapa hari ke depan. 

Raditya mengatakan, bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di NTT pada Minggu, sekitar pukul 01.00 WITA, juga mengakibatkan sekitar 8.000 warga mengungsi.

Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin (5/4/2021), pukul 23.00 WIB, sebanyak 2.019 Kepala Keluarga (KK) atau 8.424 warga mengungsi, dan 1.083 KK atau 2.683 warga lainnya terdampak.

"Pemerintah daerah terus memutakhirkan data dari kaji cepat di lapangan. Warga yang mengungsi tersebar di lima kabupaten di wilayah Provinsi NTT," kata dia. 

Menurut data BNPB, pengungsian terbesar diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 orang atau 1.803 KK, Lembata 958 orang, Rote Ndao 672 orang atau 153 KK, Sumba Barat 284 orang atau 63 KK dan Flores Timur 256 orang.

Selain itu, siklon tropis ini juga berdampak pada 8 wilayah administrasi kabupaten dan kota. Ke-8 wilayah itu adalah Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao dan Alor.

Baca Juga: BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrem Bibit Siklon Tropis 99S, NTT Terdampak

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya