[WAWANCARA KHUSUS] Cerita Ma'ruf dari Olahraga Favorit Hingga Ahok

Ma'ruf Amin punya nasihat untuk generasi millennial

Jakarta, IDN Times - IDN Times mendapatkan kesempatan untuk wawancara khusus bersama calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, pada Minggu (25/11). Di hari itu, Ma'ruf bercerita banyak hal. 

Setelah mengatur janji, IDN Times mendatangi Ma'ruf yang saat itu akan menghadiri acara deklarasi Relawan Remaja (Relawan Millennial Jokowi dan Ma'ruf Amin) di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Ma'ruf memutuskan maju di Pemilihan Presiden 2019, mendampingi petahana, Joko "Jokowi" Widodo.

Masih dengan pakaian khasnya--yaitu sarung, jas, peci, dan juga sorban--Ma'ruf tampak duduk dan sudah menanti kedatangan IDN Times. Dengan ramah, Ma'ruf kemudian menyambut tim IDN Times.

Dipandu oleh host program Suara Millennials by IDN Times, yaitu Kemal Palevi, proses wawancara dengan "Abah" Ma'ruf berlangsung santai dan asyik.

Kira-kira bagaimana blak-blakannya seorang Ma'ruf Amin menceritakan sisi lain dirinya, hingga ceritanya menjadi saksi fakta mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)? Yuk simak!

Abah kan sudah punya gelar Prof.Dr.K.H Ma'ruf Amin, supaya bisa mendapatkan gelar seperti itu berapa lama?

Lama sekali, dari muda sampai tua.

Sekarang kan sudah masuk kampanye nih, kira-kira Abah rajin olahraga tidak?

[WAWANCARA KHUSUS] Cerita Ma'ruf dari Olahraga Favorit Hingga AhokIDN Times/Reynaldi

Ya sudah mulai hampir jarang olahraga. Kan olahraga saya terbatas. Jalan kaki, jalan pagi. Itu pun sudah gak kepikiran lagi. Kalau dulu main bola, badminton, tenis, sekarang jalan kaki.

Kira-kira apa sih tips menjaga kesehatan ala Abah?

Enjoy aja. Jangan ada beban. Jangan galau.

Semenjak menjadi cawapres, penampilan Abah cukup menjadi sorotan. Kalau nantinya sudah menjadi wapres, apakah akan mengubah penampilan?

[WAWANCARA KHUSUS] Cerita Ma'ruf dari Olahraga Favorit Hingga AhokANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Jangan. Hahaha

Tapi kan Pak Jokowi sendiri suka pakai kaos-kaos gitu?

[WAWANCARA KHUSUS] Cerita Ma'ruf dari Olahraga Favorit Hingga AhokANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Ya itu Jokowi. Kalau saya nanti jadi saingan. Biarkan saya seperti ini.

Abah dulu ini kan santri, di pesantren suka belajar silat juga gak?

Iya lah. belajar silat, main bola, bulu tangkis, olahraga.

Paling senang olahraga apa?

[WAWANCARA KHUSUS] Cerita Ma'ruf dari Olahraga Favorit Hingga AhokIDN Times/Panji Galih Aksoro

(Sepak) Bola.

Posisinya apa kalau di sepak bola?

[WAWANCARA KHUSUS] Cerita Ma'ruf dari Olahraga Favorit Hingga AhokIDN Times/Reynaldi

Sering, striker. Ya nyetak gol. Hahaha

Abah dulu katanya pernah terpilih menjadi 3 santri terbaik di pesantren. Itu bagaimana ceritanya?

Kita santri selalu berbuat apa saja dalam banyak hal. Diantara yang bisa memberi prestasi, diberi semacam pengakuan. Semacam award.

Fighting spirit yang saya serukan itu semangat bertanding. Ini untuk anak muda penting. Ternyata fighting spirit bisa memberikan prestasi tinggi.

Contohnya di Asian Games. Awalnya ditarget 15-16 medali. Ternyata fighting spirit-nya dipacu 30 lebih. Berarti ada nilai. Ini yang ingin kita galakkan. Semangat bertanding ada di golongan generasi muda kita.

Baca Juga: Jusuf Kalla: Target Asian Para Games 2018 Meleset ke Atas

Abah ini kan sudah sering ya bergaul dengan millennials di pondok pesantren. Nah kalau komunikasi dengan millennials di luar pondok pesantren gimana?

[WAWANCARA KHUSUS] Cerita Ma'ruf dari Olahraga Favorit Hingga AhokIDN Times/Panji Galih Aksoro

Kita membuka dialog, membicarakan soal millennials, tantangan yang dihadapi. Kita sekarang ada di (era) 4.0. Millennials itu kan 4.0. Dengan tantangannya, dengan perubahan-perubahannya yang keras.

Nah bagaimana supaya perubahan itu tidak menimbulkan kegaduhan, kekacauan, kerusakan. Jadi kita diskusi.

Baca Juga: Jokowi Minta UMKM Antisipasi Revolusi Industri 4.0

Apakah Abah punya akun di media sosial?

[WAWANCARA KHUSUS] Cerita Ma'ruf dari Olahraga Favorit Hingga Ahokpexels/fancycrave.com

Gak. Soalnya kalau bikin itu suka gatel. Keluar keluar keluar lagi..

Abah, sekarang kan ada film judulnya A Man Called Ahok. Abah sudah sempat lihat belum filmnya?

Belum. Kan saya gak pernah nonton film. Sekarang sudah gak lagi. Masa saya pake sarung, masih nonton ke bioskop.

Saya takut kalo masuk bioskop, nanti orang salaman semua itu. Malah jadi pengajian. Hahaha

Ngomongin soal Ahok, Abah kan pernah menjadi saksi fakta dalam kasusnya, Abah pernah menyesal gak menjadi saksi fakta Ahok saat itu?

[WAWANCARA KHUSUS] Cerita Ma'ruf dari Olahraga Favorit Hingga AhokInstagram @basukibtp

Ya tentu saja. Cuma karena terpaksa saja. Tentu saja siapa yang ingin memenjarakan orang. Tapi karena terpaksa, situasi, pada waktu prosesnya penegakan hukum, apa boleh buat.

Dengan rasa terenyuh, walaupun habis itu tentu saya juga minta maaf karena memang tidak ingin menyusahkan orang.

Baca Juga: Breaking: Mahkamah Agung Menolak PK Ahok

Ceritanya bagaimana bisa ditunjuk sebagai saksi?

Saksi fakta saja. Karena saya Ketum MUI, dan saya yang membuat fatwanya, dan waktu itu masuk penodaan, kemudian kita sampaikan untuk diproses.

Ya dihukum atau tidak, disanksi atau tidak, itu urusan pengadilan. Kita hanya menyampaikan berdasarkan apa yang kita tahu. Jadi karena itu, saya tentu ditanya kenapa sampai keluar fatwa itu oleh pengadilan. Ingin ditelusuri, benar apa tidak. Jadi itu saksi fakta.

Pesan kepada millennials?

[WAWANCARA KHUSUS] Cerita Ma'ruf dari Olahraga Favorit Hingga AhokIDN Times/Panji Galih Aksoro

Pertama anak muda itu punya semangat bertanding yang tinggi. Harus siap untuk berkompetisi dan nasehat yang sering tidak pernah saya lupakan, generasi muda itu harus tampil. Harus Berprestasi.

Kalau dibuang di laut harus jadi pulau. Kalau dibuang di darat harus jadi gunung.

Ini yang saya kira sering saya nasehatkan. Generasi penerus bangsa harus menjadi generasi yang berprestasi.

Baca Juga: Kata Kubu Jokowi dan Prabowo Jika Millennial Jadi Pejabat Publik

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya