Terduga Pelaku Pelecehan Fans di Acara Boy Group Minta Maaf

Video permintaan maaf tersebut juga ramai di X (Twitter). Namun, banyak respons bernada negatif yang membanjiri unggahan itu.

"Gak usah pakai alasan atur acara, soalnya kalian lalai dari awal ngatur gak ada time keeper pas f2f gimana mau tertib? Bisa ngomong aja kalo waktunya udah abis gak usah pegang-pegang badan. Emang kalian gak di-briefing?” demikian salah satu komentar yang tertulis.

"Ingat, ya, orangnya tetap harus di-push untuk diproses dengan sanksi internal dan/atau dilaporkan ke pihak yang berwajib. Gak boleh cuma minta maaf doang. Kalo gini doang manajemen penyelenggara sama perusahaan service-nya jadi cuci tangan," tulis yang lain.

Salah satu warganet bahkan memaki terduga pelaku karena video permintaan maaf tersebut tidak menjawab trauma para korban. Ada juga komentar warganet yang menganggap video tersebut hanya alibi untuk membela diri.

”Mana ada keteledoran lebih dari sekali dua kali dalam satu waktu kalo bukan sengaja sama emang ada niat? Kalo minta maaf, ya, minta maaf Pak, jangan sambil ngeles gitu, tuh buktinya udah banyak,” tulis warganet lainnya.

Adapun Lumina Entertainment sebagai promotor penyelenggara acara tersebut menulis surat terbuka kepada para penggemar yang diunggah di akun X @luminaent.

Pernyataan resmi Lumina Entertainment itu sekaligus menjawab komentar-komentar warganet tentang permintaan maaf terduga pelaku pelecehan tersebut. 

“Walaupun yang bersangkutan sudah meminta maaf secara publik, kami tetap akan melaporkannya secara resmi karena menyangkut kenyamanan banyak pihak, serta keselamatan para suporter. Kami membaca kronologi detail yang ditulis beberapa korban, dan kami berkomitmen kuat untuk menyelidiki masalah ini secara menyeluruh," demikian tulis Lumina Entertainment.

Promotor tersebut juga meminta warganet untuk melaporkan segala bukti tindakan pelecehan seksual yang dilakukan security tersebut agar proses hukum dapat berlanjut.

Diberitakan, kejadian tersebut berawal dari unggahan salah satu penggemar yang menghadiri acara tersebut dan membagikan kisah traumatisnya saat acara berupa fansign itu berlangsung. 

Diketahui, terduga pelaku tertangkap sedang memegang tangan fans hingga hampir memegang bagian dada dan perut. Menurut laporan sebelumnya, ada beberapa fans yang mengalami kejadian serupa. 

Salah satu fans berinisial BK memberikan keterangan kepada IDN Times bahwa tangan security itu hampir mengenai bagian dadanya saat sedang menundukkan badan.

Setelah sadar, ia pun mundur dari jangkauan security tersebut. Bahkan, BK mengaku sempat mengadu kepada pihak penyelenggara acara untuk menyingkirkan petugas keamanan itu karena keberadaannya sudah mengganggu.

Biasanya, BK hanya diberi teguran tanpa ada sentuhan fisik dari petugas. Beberapa fans lain turut membagikan kisah yang sama saat security memegang bagian tubuh mereka di acara tersebut.

Atas pengalaman tidak menyenangkan ini, para fans berharap pihak penyelenggara dapat memberikan arahan kepada staf yang bertugas sehingga kejadian yang sama tidak terulang kembali.