Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Majelis Musyawarah KUPI Hj. Badriyah Fayumi dalam agenda Pemilu Bersih dan Bermartabat untuk Peradaban dan Berkeadilan | Maklumat Politik Ulama Perempuan (YouTube.com/uinjktofficial)

Jakarta, IDN Times - Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) mendorong agar pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 harus bersih dan bermartabat.

“KUPI memandang bahwa pemilihan umum merupakan wasilah (sarana) menuju pencapaian cita-cita luhur berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, norma-norma dan proses-prosesnya harus makruf, dalam arti sesuai peraturan perundang-undangan, menjunjung tinggi akal sehat, dan memberi ketenangan batin rakyat,” kata Ketua Majelis Musyawarah KUPI, Badriyah Fayumi, Senin (20/11/2023).

1. Sebagai respons dari dinamika politik nasional

Tiga Capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo diundang Presiden Jokowi makan siang di Istana Negara, Senin (30/10/2023) (IDN Times/Muhammad Ilman Na'fian)

Dorongan ini disampaikan KUPI sebagai respons dari dinamika politik nasional, di antaranya minimnya keterwakilan perempuan dalam proses politik dan penyalahgunaan wewenang lembaga hukum.

KUPI juga mengadakan diskusi publik dan pembacaan maklumat politik ulama perempuan Indonesia di Auditorium Prof. Bahtiar Effendy, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari ini.

Maklumat politik ulama perempuan ini, kata Badriyah, jadi ajakan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu yang bersih dan bermartabat.

“Sebagai gerakan ulama perempuan yang non-partisan, bagian dari civil society, KUPI memiliki concern untuk menjaga dan merawat NKRI, berperan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan melalui langkah-langkah dan kerja-kerja keulamaan dan kerja-kerja peradaban,” kata Badriyah.

2. MK disebut perlu reformasi imbas putusan batas usia capres-cawapres

Editorial Team

EditorSunariyah

Tonton lebih seru di