Usai Pemilu 81 Orang Konsultasi, Ada 9 Timses Deteksi Gangguan Jiwa

19 Feb 2024, 15:54 WIB

Surat suara di Pemilu 2024 (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Jakarta, IDN Times - Usai pemilu, puluhan orang mendaftar untuk konsultasi indikasi gangguan mental. RSUD Tamansari, Jakarta Barat, sampai saat ini sudah mencatat 81 orang yang mendaftar.

Direktur RSUD Tamansari Jakarta Barat Agus Ariyanto Haryoso mengatakan, sesuai arahan Dinas DKI Jakarta seluruh fasilitas kesehatan puskesmas dan RSUD agar berjaga untuk rujukan masalah fisik dan mental baik KPPS, caleg, timses caleg, partisan pemilu.

"Yang mendaftar sudah 81 orang dari target 100 orang, 9 di antaranya sudah terdaftar timses caleg," ujar Agus dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/2/2024).

1. KPPS dan caleg lakukan deteksi gangguan jiwa

ilustrasi laki-laki berkonsultasi dengan ahli andrologi (freepik.com/pressfoto)

Agus mengatakan, selain itu ada 3 petugas KPPS, 24 petugas kesehatan, dan 45 masyarakat umum yang mendaftar. Agus mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan RS Jiwa Soeharto Heerdjan, Grogol. Puskesmas Tamansari membuat penyuluhan kesehatan jiwa sekaligus tes gratis untuk 100 masyarakat.

"Utamanya KPPS dan caleg, timses caleg, partisan pemilu tersebut untuk mendeteksi gangguan jiwa dengan alat canggih heart rate variability (HRV) test yang dimiliki RS Soeharto Heerdjan. Interpretasi hasil akan disampaikan langsung oleh psikolog klinis dan RS Soeharto Heerdjan," imbuhnya.

2. Gangguan jiwa berat mengancam jiwa

ilustrasi berbicara dengan psikolog (pexels.com/cottonbro studio)

Dia berharap masyarakat tidak malu, takut, atau terstigma dengan gangguan jiwa ringan. Agus mengimbau segera datang ke psikolog atau psikiater baik secara online atau offline sebagai bentuk self love, agar tidak masuk ke gangguan jiwa yang lebih berat.

"Karena gangguan jiwa berat dapat mengancam jiwa, pengobatan jangka panjang atau seumur hidup. sementara gangguan jiwa ringan jika alami cemas, insomnia, depresi, impulsif, moody, kelelahan, hilang minat, overthinking," katanya