Menag Cetak 8.200 Penceramah Bersertifikat yang Anti Radikalisme
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia, Fachrul Razi, menyampaikan bahwa bulan ini institusinya akan menerbitkan 8.200 penceramah bersertifikat dari seluruh agama.
“8.200 orang untuk tahap awal. Ada sedikit gesekan, tidak setuju, tidak masalah,” kata Fachrul saat menghadiri peluncuran platform ASN No Radikal, Rabu (2/9/2020).
1. Mencetak penceramah yang bisa menangkal radikalisme
Kemenag tidak sendiri dalam menentukan kelayakan seorang penceramah. Institusi negara lainnya juga dilibatkan, seperti Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Lemhanas, majelis keagamaan, hingga organisasi masyarakat (Ormas).
Fachrul berharap, nantinya penceramah yang lolos sertifikasi memiliki wawasan kebangsaan yang luas sehingga bisa menangkal paham-paham radikal yang bertentangan dengan Pancasila.
Baca Juga: Menag Akui Masjid Kementerian Jadi Tempat Masuknya Radikalisme
2. Berharap instansi pemerintah memakai jasa penceramah bersertifikat
Editor’s picks
Ke depannya, purnawirawan jenderal TNI itu berharap institusi pemerintahan menggunakan jasa mereka sebagai penceramah. Hal ini dinilai efektif untuk mencegah ASN terpapar radikalisme.
“Nanti tolong tanpa diumumkan, yang diundang di rumah-rumah ibadah kita, khususnya di lingkungan ASN, hanya mereka yang sudah dibekali penceramah bersertifikat. Semoga bisa mengeliminasi penyebaran paham radikal,” papar dia.
3. Menghindari penceramah yang tidak jelas latar belakangnya
Fachrul bercerita, pada satu waktu dia pernah mengikuti salat Jumat di masjid kementerian. Fachrul geram karena penceramahnya menyampaikan pesan-pesan yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.
Oleh sebab itu, program penceramah bersertifikat dia harapkan bisa mengurangi penggunaan jasa penceramah-penceramah yang tidak jelas latar belakangnya.
Baca Juga: Menag Fachrul Razi: Semua Negara Berdaulat Menolak Khilafah