Usai Gempa & Alarm Tsunami, Warga Pantai Ternate Enggan Pulang
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Ternate, IDN Times - Sejumlah warga pesisir pantai Ternate, Maluku Utara (Malut) masih trauma dan tidak ingin kembali ke rumahnya walaupun BMKG telah mencabut peringatan dini tsunami pascagempa berkekuatan 7,1 Skala Richter. Mereka takut bila gelombang tinggi datang menerjang sewaktu-waktu.
“Akibat gempa berkekuatan 7,1 SR, hingga kini kami masih mengungsi ke rumah keluarga yang berada di kawasan Kalumata Puncak,” kata Muhammad Fadli, warga pesisir Kalumata sebagaimana dikutip dari Antara, Senin (8/7).
Baca Juga: Gempa M 7.1 di Malut-Sulut, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Tsunami
1. Warga merasa aman berada di dataran tinggi
Guncangan yang terjadi pada titik 0.51 LU 126 BT 135 Km Barat Daya Ternate di kedalaman 10 Km itu mengakibatkan sebagian warga pesisir pantai mengungsi. Mereka memilih dataran tinggi dan rumah kerabatnya untuk mengamankan diri.
Termasuk Fadli, yang membawa tiga anak dan istrinya dengan mobil menjauh dari pesisir. Mereka masih merasa tidak aman walau peringatan potensi tsunami berakhir.
2. Belum ada laporan kerusakan infrastruktur
Editor’s picks
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Ternate, Hasyim Yusuf, membenarkan bila banyak warga yang berlari ketakutan ke daerah ketinggian.
Hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan terkait keruskan infrastrukur selepas gempa. Hasyim juga menginstruksikan personelnya untuk melakukan pemantauan intensif di Ternate dan daerah sekitar Maluku Utara.
3. Personel Basarnas siap siaga di sejumlah titik
Sementara, Kasubbag Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Ternate, Iksan Nur, menyampaikan bila pasukannya disiagakan di sejumlah titik untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.
“Basarnas telah menyiagakan armada dan personel untuk melakukan patroli mulai dari kawasan Jambila hingga Bandara Babullah dan mengimbau warga untuk kembali ke rumah karena peringatan dini tsunami telah berakhir,” tutur dia.
Baca Juga: [BREAKING] Ini Penyebab Gempa 7,0 SR di Maluku Utara