Wacana Natalius Pigai Bangun Pusat Studi HAM di Kampus Milik NU
- Menteri HAM Natalius Pigai akan memperkuat kerja sama dengan NU untuk pendidikan pusat studi HAM di bawah naungan NU.
- Belum ada rencana pasti mengenai jumlah pusat studi HAM yang akan dibangun di kampus milik NU.
- Akan ada kerja sama untuk pelatihan HAM di lembaga pendidikan dan merekrut tenaga penyuluh HAM.
Jakarta, IDN Times - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai mengaku berencana memperkuat kerja sama dengan Nahdlatul Ulama (NU) guna membangun kesadaran HAM di kalangan masyarakat.
Hal ini dia ungkap saat berkunjung ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jakarta, Selasa (14/1/2025). Salah satu langkah yang digagas adalah melalui pendidikan, dengan rencana pendirian pusat studi HAM di universitas yang berada di bawah naungan NU.
"Khusus dalam dunia pendidikan. Kemungkinan kita akan gagas salah satu program untuk pendidikan pusat studi HAM di universitas di bawah naungan NU," katanya.
1. Belum jelaskan detil berapa pusat studi HAM yang dibangun
Meski demikian, dia mengatakan belum ada rencana pasti soal berapa pusat studi HAM yang bakal di bangung di kampus milik NU ini. Menurutnya, harus ada perencanaan dan pengkajian lebih dahulu.
"Tapi tidak semua ya, kita akan lihat satu atau dua mungkin," katanya.
2. Pelatihan untuk sosialisasi HAM
Dia juga menjelaskan akan ada kerja sama untuk menggelar pelatihan HAM di sejumlah lembaga pendidikan dengan merekrut tenaga penyuluhann HAM.
"Lalu yang kedua kita mendidik training of trainer, tenaga trainer untuk sosialisasi pendidikan penyuluhan HAM apakah di perguruan tinggi atau di pesantren," katanya
3. Natalius ungkap dibawa Gus Dur dari Papua
Dia juga mengatakan punya kenangan kedekatan dengan dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang juga merupakan tokoh NU. Dia menceritakan bagaimana dia sudah hidup berada di lingkaran NU.
"Kalau NU sudah menjadi pedoman hidup kami selama ini, jadi harapan gimana, hidup saya hidup di lingkaran NU, saya dari papua dibawa oleh Gus Dur, saya menjadi menteri karena dibawa oleh Gus Dur, saya satu-satunya menteri yang dibawa gusdur dari Papua ya," katanya.
