Wagub DKI: Stok Vaksin COVID-19 Jakarta Cukup, Lebih dari 14 Juta

17 Agu 2021, 06:30 WIB

Vaksin COVID-19 AstraZeneca (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Jakarta, IDN Times - DKI Jakarta meningkatkan target vaksinasi COVID-19 dari sebelumnya 8,8 juta menjadi 11 juta orang. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memastikan stok vaksin yang ada di Jakarta saat ini lebih dari cukup untuk mencapai target itu.

"Stok vaksin cukup, ada lebih dari 14 juta stok vaksin yang ada," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Senin (16/8/2021) malam.

Riza optimistis target 11 juta vaksinasi akan cepat tercapai mengingat saat ini perkembangan vaksinasi di Jakarta sudah tinggi.

1. Vaksinasi dosis satu di DKI Jakarta sudah mencapai 9.069.350

Wagub DKI Jakarta Riza Patria di Ruang Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta (Dok. Humas Pemprov DKI Jakarta)

Riza menjelaskan berdasarkan data yang diterimanya, saat ini vaksinasi COVID-19 di DKI Jakarta sudah mencapai 9.069.350 orang untuk dosis satu dan 4.310.395 orang untuk dosis kedua.

"Ini sudah melebihi target awal 8,8 juta, namun Pemprov DKI memutuskan untuk menaikkannya menjadi 11 juta. Akan kita selesaikan semua sampai dosis kedua," ucapnya.

2. Sebanyak 30-40 persen peserta vaksinasi ber-KTP non DKI

Default Image IDN

Dari sembilan juta orang tersebut, Riza menyebut sekitar 30 hingga 40 persen adalah mereka yang tidak memiliki KTP DKI Jakarta.

"Hal ini dilakukan agar semua warga yang ada di Jakarta tervaksin yang akhirnya mampu menciptakan kekebalan komunal," tuturnya.

3. Meski sudah divaksin, warga tetap harus menjalankan protokol kesehatan

Ilustrasi mobilitas masyarakat selama PPKM (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

Meski telah mencetak tingkat vaksinasi yang tinggi, Riza meminta masyarakat tetap menjalankan protokol kesehatan, karena penularan itu masih bisa terjadi.

"Karenanya tetap harus menaati dan bertanggung jawab atas protokol kesehatan, karena potensi penyebaran masih ada. Namun kita harap setelah semua tervaksinasi Jakarta bisa segera masuk ke kekebalan komunal dan akhirnya bisa memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19," ucapnya