Waktu Azan Magrib dan Doa Khusus Hari ke-25 Puasa Ramadan 1441 H

18 Mei 2020, 16:00 WIB

Ilustrasi senja hari, magrib (IDN Times/Sunariyah)

Jakarta, IDN Times - Tidak terasa ibadah puasa Ramadan 1441 Hijriah sudah memasuki hari ke-25 pada Senin (18/5). Di lima hari terakhir ini, jangan lupa perbanyak ibadah dan doa di bulan yang penuh berkah ini. Umat muslim juga harus menyesuaikan waktu untuk berbuka puasa di daerahnya masing-masing.

Di hari ke-25 puasa Ramadan 1441 H ini, azan magrib berkumandang pada pukul 17.47 WIB, yang menandakan dimulainya waktu berbuka puasa bagi wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hal ini berdasarkan Jadwal Imsakiyah Puasa Ramadan 2020/1441 H yang dikeluarkan Kementerian Agama.

1. Awali berbuka puasa dengan membaca doa

ilustrasi orang berdoa (IDN Times/Anjani Eka Lestari)

Jangan lupa awali berbuka puasa dengan membaca doa. Karena doa dapat menyempurnakan ibadah puasa.

Berikut doa berbuka puasa:

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

"Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birohmatika yaa arhamar roohimiin."

Artinya: Ya Allah karena-Mu, dengan-Mu aku beriman, dan hanya kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka, atas segala rahmat-Mu, wahai Allah Tuhan Maha Pengasih.

2. Doa khusus hari ke-25 puasa Ramadan 1441 H

ilustrasi salat duha (IDN Times/Dwi Agustiar)

Hari ke-25 puasa Ramadan, terdapat doa khusus yang bisa kita panjatkan kepada Allah SWT untuk dapat mencintai para nabi. Berikut doanya:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ فِيْهِ مُحِبًّا لِأَوْلِيَائِكَ وَ مُعَادِيًا لأَعْدَائِكَ مُسْتَنّا بِسُنَّةِ خَاتَمِ أَنْبِيَائِكَ يَا عَاصِمَ قُلُوْبِ النَّبِيِّيْنَ

Allâhummaj’alnî fîhi muhibban li awliyâika wa mu’âdiyan lia’dâika mustanan bisunnati khâtami anbiyâika yâ ‘âsima qulûbinnabiyyîn.

Artinya :
Ya Allah, jadikanlah aku di bulan ini lebih mencintai para wali-Mu dan memusuhi musuh-musuh-Mu. Jadikanlah aku pengikut sunah Nabi penutup-Mu, Wahai yang menjaga hati para nabi.

3. Hukum merokok saat puasa

ilustrasi puntung rokok (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Ketika berpuasa di bulan Ramadan, kita diharuskan menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Merokok menjadi salah satu aktivitas yang sering dipertanyakan, karena aktivitas yang dilakukan hanya mengisap asap. Bagaimana hukum merokok saat berpuasa?

Dilansir nu.or.id, salah satu ulama mazhab Syafii bernama Syekh Sulaiman al-‘Ujaili menyebutkan:

“Dan termasuk dari ‘ain (hal yang membatalkan puasa) adalah asap, tetapi mesti dipilah. Jika asap/uap itu adalah yang terkenal diisap sekarang ini (maksudnya tembakau) maka puasanya batal. Tapi jika asap/uap lain, seperti asap/uap masakan, maka tidak membatalkan puasa. Ini adalah pendapat yang mu’tamad (dirujuk ulama karena kuat argumentasinya).” (Lihat Sulaiman al-‘Ujaili, Hasyiyatul Jumal ‘ala Syarhil Minhaj, Beirut, Darul Fikr, juz 2 halaman 317).